Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) berencana menambah modal sebesar Rp400 miliar pada semester II tahun ini.
Direktur Utama Bank Mantap Nixon Napitupulu mengatakan saat ini pemegang saham tengah merampungkan izin pengajuan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk rencana penambahan modal.
"Tahun ini direncanakan di September akhir atau Oktober awal kita rencanakan mau naik modal sekitar Rp400 miliar sehingga langsung naik ke BUKU II," ujar Nixon di Plaza Mandiri, Rabu (3/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak pertama kali dibentuk Agustus tahun lalu, kata Nixon, posisi modal inti Bank Mantap telah mencapai Rp723 miliar. Dengan tambahan modal Rp400 miliar, Bank Mantap menargetkan bisa naik kelas menjadi bank dengan kategori usaha II atau bank dengan modal lebih dari Rp1 triliun.
Dengan modal Rp1 triliun, lanjutnya, Bank Mantap berharap bisa mengelola investasi dari perusahaan besar yang diwajibkan ditempatkan di bank BUKU II.
Sampai dengan Juli 2016, total asset yang dimiliki Bank Mantap mencapai Rp4,13 triliun atau tumbuh 110,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) telah mencapai Rp3,34 triliun atau tumbuh 169,5 persen.
"Tujuan tambah modal, satu untuk menjaga rasio modal (CAR), CAR kita mengalami penurunan karena ekspansi kredit kita terus meningkat, kita hitung di akhir 2017 kita bisa stop ekspansi karena CAR nya menipis, untuk itu harus ditambah modal," ujar Nixon.
Hingga semester I 2016, Bank Mantap telah menyalurkan kredit sebesar Rp2,86 triliun atau meningkat 161,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. sedangkan laba bersih sebelum pajak yang dihasilkan sebesar Rp36,5 miliar atau naik 90 persen. Hingga akhir tahun Bank Mantap menargetkan pembukaan jaringan kantor baru mencapai 123 unit
"Kedua adalah alokasi modal inti, kalau mau buka cabang lagi lebih banyak modalnya supaya OJK mudah kasih izin, karena kami lagi butuh jaringan banyak untuk permudah pelayanan pensiunan," jelasnya.
Bank Mantap merupakan bentukan dari tiga BUMN yaitu PT Bank Mandiri (persero) Tbk dengan kepemilikan saham 58,8 persen, PT Taspen (persero) sebesar 20,2 persen, dan PT Pos Indonesia (persero) 20,2 persen. Sisanya dipegang oleh dua pengusaha Ida Bagus Made Putra Jandhana sebesar 0,7 persen serta dan (alm) I Made Madia sebesar 0,65 persen.
Sebelumnya Bank Mantap memiliki nama Bank Sinar Harapan Bali kemudian secara resmi berubah nama menjadi Bank Mandiri Taspen Pos per tanggal 7 Agustus.
Nixon mengatakan ada kemungkinan ada perubahan posisi kepemilikan saham dimana pemilik saham minoritas perorangan berencana melepas kepemilikannya tahun ini.
"Namun kita masih tunggu pertemuan para pemegang saham keputusannya seperti apa," jelas Nixon.
(ags)