Yogyakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memulai proses pembangunan bandara internasional Yogyakarta yang tertunda sejak enam hingga tujuh tahun lalu. Nantinya, bandara yang terletak di daerah Kulon Progo tersebut akan menggantikan peran bandara Adisutjipto yang menjadi basis penerbangan TNI Angkatan Udara (AU).
"Saya sampaikan segera dimulai bersama-sama. Setiap pekerjaan, setiap keputusan pasti ada risikonya. Kalau tidak diputuskan yang tadi, tidak akan selesai sampai kapan pun," ujar Jokowi di Dusun Jangkaran, Kulon Progo, Jumat (27/1).
Salah satu faktor dimulainya pembangunan proyek ini adalah minimnya daya tampung Adisutjipto. Meski hanya berkapasitas 1,6 juta orang per tahun, namun pada kenyataannya bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) dilewati 7,2 juta orang
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menginstruksikan agar bandara yang dibangun di atas lahan seluas 587 hektare tersebut bisa selesai pada pertengahan 2019.
Untuk tahap awal, bandara Yogyakarta akan mampu menampung 14 juta penumpang per tahun. Untuk kemudian dilanjutkan pengembangannya menjadi 20 juta penumpang pada tahap kedua.
"Ini saya berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat di Kulon Progo yang memberikan dukungan penuh pada proses pembangunan. Tadi janjinya Pak Menteri, kita ingatkan bersama, selesai Maret 2019," tutur mantan Wali Kota Solo.
(gen)