Kadin RI-Arab Teken Empat Perjanjian Bisnis yang Tak Konkret

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 02 Mar 2017 15:37 WIB
Indonesia - Saudi Arabia Business Forum tidak menyebutkan secara rinci perjanjian bisnis apa yang disepakati antar Kadin kedua negara.
Indonesia - Saudi Arabia Business Forum tidak menyebutkan secara rinci perjanjian bisnis apa yang disepakati antar Kadin kedua negara. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kehadiran seorang raja Arab Saudi bersama putera-putera mahkotanya yang membuat heboh masyarakat Indonesia sejak pekan lalu, akhirnya berbuah rencana kerja sama dengan pengusaha Indonesia.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Arab Saudi menyepakati empat jenis perjanjian bisnis dalam Indonesia - Saudi Arabia Business Forum yang digelar Kamis, (2/3) di Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Sayangnya, kegiatan seremonial tersebut tidak menyebutkan secara rinci perjanjian bisnis apa yang disepakati.

Perjanjian kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari serangkaian kegiatan kunjungan kenegaraan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Jakarta, 1-3 Maret 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia-Saudi Arabia Business Forum merupakan dialog bisnis antara pengusaha Indonesia dan Arab Saudi yang fokus pada sektor minyak, gas dan pertambangan, infrastruktur, properti, kesehatan, pariwisata, pemasaran, investasi, logistik, pendidikan dan pelatihan kejuruan.

Delegasi dari Indonesia dan Arab Saudi masing-masing akan diwakili oleh sekitar 50 pengusaha sehingga total jumlah delegasi dari kedua negara mencapai 100 pengusaha.

Ketua Penyelenggara Mohammad Bawazeer menyebutkan, dalam forum ini akan delegasi pengusaha Arab dan Indonesia akan mengadakan one on one meeting untuk mendiskusikan potensi yang dimiliki oleh masing-masing negara.

Ketua Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, Indonesia dan Arab Saudi merupakan kelompok negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan dinamis.

Kedua negara memiliki potensi jumlah penduduk muda produktif yang memiliki peran signifikan dalam mengubah kondisi geo-politik dan geo-ekonomi.

"Arab Saudi merupakan partner dagang paling potensial di Timur Tengah. Total perdagangan non migas antara Indonesia dan Arab Saudi tahun 2011 hingga 2015 menunjukan pertumbuhan yang positif hingga 3,89 persen. Nilai ekspor non migas dan gas ke Arab 2011-2015 tercatat US$1,83 miliar per tahun. Arab Saudi juga menjadi negara yang paling banyak mempekerjakan pekerja Indonesia," ujar Rosan dalam sambutannya.

Rosan menyoroti penurunan nilai investasi yang dilakukan oleh investor Arab Saudi di Indonesia. Rosan berharap, dengan perjanjian kerja sama yang diteken hari ini, hubungan dagang maupun ekonomi secara luas antara kedua negara bisa terjalin erat.

Di depan pengusaha negeri kaya minyak itu, Rosan juga memamerkan sejumlah reformasi kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Reformasi kebijakan itu dinilai membuat iklim investasi di Indonesia lebih stabil dan menarik.

"Pesan saya kepada seluruh investor adalah untuk fokus pada gambaran besar dan berani bertaruh pada investasi jangka panjang di Indonesia. Indonesia memiki potensi besar untuk terus tumbuh ekonominya," ujar Rosan. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER