Jakarta, CNN Indonesia -- PT Taspen (Persero) boleh unjuk gigi. Pasalnya, kebijakannya mengubah portofolio investasinya berbuah manis. Ujung-ujungnya, aset perseroan melesat 15,30 persen, yaitu dari Rp172,26 triliun pada 2015 lalu menjadi Rp198,62 triliun hingga akhir 2016.
Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengklaim, kemampuan manajemen meningkatkan kinerja keuangan tidak terlepas dari upaya menjalankan program kerja strategis dalam investasi, pelayanan dan teknologi informasi.
Mengutip laporan keuangan perseroan, aset investasinya tumbuh 17,58 persen menjadi Rp167,35 triliun. Komposisi aset investasi, antara lain obligasi, sukuk, dan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA) sebesar Rp124,28 triliun. Sementara, deposito mencapai Rp28,28 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak 2015 lalu, kami mencoba mengubah strategi investasi dengan mengurangi porsi deposito sebagai konsekuensi dari penurunan tingkat bunga perbankan. Kami lebih gencar pada portofolio obligasi korporasi," ujarnya, seperti dilansir Antara, Minggu (5/3).
Walhasil, sambung Iqbal, jumlah hasil investasinya ikut terkerek naik 23,04 persen dari Rp12,36 triliun menjadi sebesar Rp15,21 triliun.
Direktur Keuangan Taspen Iman Firmansyah menuturkan, sepanjang tahun lalu, Taspen menjalankan program switching portofolio dengan meningkatkan alokasi investasi langsung pada tiga sektor usaha, yakni infrastruktur, bank, dan jasa keuangan.
"Tahun lalu, investasi langsung Taspen mencapai Rp1,9 triliun atau dua persen dari total investasi. Ditargetkan, investasi langsung tahun ini bisa mencapai empat persen atau sekitar Rp8,5 triliun," terang dia.
(bir)