CoB Laris Manis, Mandiri Inhealth Nikmati Tebalnya Premi

CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2017 15:27 WIB
Bahkan, kontribusi segmen bisnis managed care mencapai 80 persen dari premi kuartal I 2017 atau melampaui target perseroan, yaitu 70 persen.
Bahkan, kontribusi segmen bisnis managed care mencapai 80 persen dari premi kuartal I 2017 atau melampaui target perseroan, yaitu 70 persen. (Dok. Mandiri Inhealth).
Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) mengkombinasikan produk asuransi komersialnya dengan program jaminan kesehatan nasional Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atau dikenal dengan koordinasi manfaat (CoB) mulai membuahkan hasil. Tengoklah, segmen managed care Mandiri Inhealth tercatat sudah mendominasi hingga 80 persen dari perolehan premi kuartal I 2017.

Padahal, Direktur Utama Mandiri Inhealth Iwan Pasila mengungkapkan, target kontribusi premi dari segmen managed care cuma 70 persen dari total pendapatan premi tahun ini. Ini berarti, perolehannya pada kuartal perdana ini sudah melampaui target.

"Produk dengan skema CoB ini masuk segmen managed care. Peserta yang ingin memanfaatkannya, tinggal mengaktifkan kartu BPJS kesehatannya saja dan nanti tinggal di-merge dengan database yang kami miliki. Kami melihat, produk dengan skema ini bisa berkembang, karena keuntungannya pun berbeda," ujarnya, Senin (3/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu manfaat tersebut, lanjutnya, fasilitas kesehatan yang sesuai dengan indikasi medis yang diderita peserta asuransi. Ini dikarenakan sistem penanganan klaim yang dibuat rujukan berjenjang, sesuai dengan sistem BPJS.

Selama ini, dua faktor yang menyebabkan biaya kesehatan tak bisa dikendalikan, yaitu kecenderungan penyedia jasa kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan lebih besar dari yang diminta atau munculnya keinginan pasien untuk diberikan layanan kesehatan yang berlebih.

Akibatnya, terdapat dua implikasi, di mana peserta asuransi harus membayar lebih atau penyedia jasa kesehatan terpaksa menyediakan jasa lebih banyak dibanding indikasi medis peserta asuransi.

"Kalau sesuai BPJS kan pakai sistem rujukan berjenjang, di mana indikasi medis pasien bisa terlihat dengan pasti. Sistem ini sangat membantu pengelolaan biaya kesehatan yang bagi kedua pihak. Pasien bisa mendapatkan layanan yang sesuai dan penyedia jasa bisa memberikan layanan yang tak berlebih," jelasnya.

Makanya, tak heran jika kontribusi segmen managed care mampu melewati target tahun ini. Kendati demikian, ia masih belum yakin angkanya akan bertahan hingga akhir tahun nanti. "Karena kan banyak sekali premi yang masuk pada Januari. Ada juga premi yang baru masuk Juli. Tetapi, kami harap, tetap bisa di angka 70 persen," imbuhnya.

Meski berharap banyak dari produk CoB, ia belum mau membeberkan target premi yang ingin dicapai di tahun ini. Yang pasti, ia berharap, raihan itu lebih besar dibandingkan capaian tahun lalu yang sebesar Rp1,62 triliun.

"Untuk target premi, angkanya masih rahasia," ungkapnya.

Asal tahu saja, saat ini, terdapat 400 ribu peserta Mandiri Inhealth yang memanfaatkan produk CoB. Angka itu mengambil porsi 40 persen dari peserta asuransi perusahaan sebanyak 1 juta peserta.
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER