Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia Securities Investor Protection Fund (SIPF) membukukan penghimpunan dana perlindungan pemodal (DPP) pada kuartal pertama tahun ini meningkat 12,18 persen menjadi Rp135,21 miliar dibandingkan akhir tahun lalu
(year to date/ytd).Direktur Utama Indonesia SIPF Ignatius Girendroheru menyebut, kenaikan itu berasal dari iuran tahunan anggota DPP pada 19 bank kustodian dan 108 perantara pedagang efek. Pada kuartal pertama tahun ini, total jumlah iuran anggota DPO tercatat Rp13,42 miliar, naik dari tahun lalu Rp12,94 miliar.
"Selain itu peningkatan nilai DPP pada kuartal I-2017 juga berasal dari hasil investasi DPP pada deposito bank milik pemerintah dan Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai Rp1,26 miliar," papar Ignatius dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (6/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia SIPF juga mencatat terdapat 691.034 investor yang terlindungi asetnya berdasarkan jumlah sub rekening efek (SRE) pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Dengan jumlah tersebut, jumlah investor pada kuartal pertama ini meningkat 5,64 persen atau sebanyak 36.922 SRE.
Sementara itu, jumlah nilai aset investor di pasar modal sendiri meningkat 5,77 persen menjadi Rp3.775,28 triliun.
Direktur Indonesia SIPF Widodo menjelaskan, peningkaan ini disebabkan naiknya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 5,12 persen dan pasar obligasi Indonesia sebesar enam persen. Selain itu, aksi korporasi dari perusahaan berupa
Initial Public Offering (IPO) dan penerbitan obligasi turut menaikan jumlah nilai aset investor.
"Sampai dengan kuartal I 2017 terdapat satu emiten melakukan IPO saham dengan total nilai IPO Rp308,62 miliar dan sebanyak 13 perusahaan melakukan penerbitan obligasi dengan total nilai emisi mencapai Rp22,39 triliun," terang Widodo.
Adapun, Indonesia SIPF berhasil mencatatkan laba usaha sebelum pajak sebesar Rp299,6 juta, berbanding terbalik dengan rugi usaha perusahaan sebesar Rp6,69 miliar pada tahun 2015. Kemudian, pendapatan usaha perusahaan naik menjadi Rp11,08 miliar dari sebelumnya Rp2,41 miliar.
"Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2017 perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp404,6 juta. Sampai akhir tahun 2017, Indonesia SIPF untuk pertama kalinya diproyeksikan membukukan laba bersih semenjak pendiriannya oleh SRO pada 2012," terangnya.