Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali terkoreksi pada perdagangan hari ini, Rabu (3/5). Hal itu disebabkan adanya potensi aksi jual lanjutan yang akan menghambat laju IHSG.
Analis senior Binaartha Securities Reza Priyambada menjelaskan, data inflasi sebesar 0,09 persen nyatanya belum cukup kuat untuk menopang pergerakan IHSG atau membuat pelaku pasar banyak melakukan aksi beli pada perdagangan kemarin.
Pelaku pasar yang melakukan aksi jual terbilang lebih banyak dibandingkan dengan pelaku pasar yang melakukan aksi beli. Padahal, pergerakan nilai tukar rupiah terbilang positif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rilis data ekonomi yang positif tampaknya kurang kuat membuat IHSG berbalik positif seperti yang diharapkan," terang Reza dalam risetnya, Rabu (3/5).
Menurutnya, pelaku pasar tengah mengantisipasi adanya pembalikan arah dana asing secara tiba-tiba (
suddenly reversal) pada bulan ini. Dengan demikian, ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.650-5.662 dan resisten 5.701-5.727.
Di sisi lain, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menilai, IHSG berpotensi bangkit (
rebound) didorong oleh bursa saham Wall Street yang bergerak positif tadi malam.
Terpantau, Dow Jones ditutup menguat 0,17 persen ke level 20.949,89. Kemudian, S&P500 dan Nasdaq masing-masing menguat 0,12 persen dan 0,06 persen.
"Kenaikan itu ditengah jatuhnya harga minyak 2,4 persen menjadikan IHSG berpotensi
rebound terbatas pada hari Rabu," jelas Edwin.
Hari ini, Edwin memprediksi IHSG berada dalam rentang 5.650-5.720. Kemudian, nilai tukar rupiah akan berada dalam rentang Rp13.275-Rp13.350.