Menko Darmin: Salurkan Bantuan Non Tunai, Data Harus Akurat

CNN Indonesia
Senin, 08 Mei 2017 15:35 WIB
Menko Darmin ingin memastikan, dua lembaga yang berwenang, yakni Kemensos dan TNP2K agar menyalurkan bantuan tepat sasaran.
Menko Darmin ingin memastikan, dua lembaga yang berwenang, yakni Kemensos dan TNP2K agar menyalurkan bantuan tepat sasaran. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah agaknya berhasrat mempercepat realisasi kartu uang non tunai baru agar bisa digunakan untuk pembelian bahan pokok. Selama ini, kartu itu ditujukan untuk pembagian beras bagi keluar sejahtera (rastra).

Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, program tersebut masih menyisakan pekerjaan rumah. Misalnya, keselarasan data. Soalnya, keselarasan data mendorong pemerintah menyalurkan bantuan agar tepat sasaran.

Makanya, ia ingin memastikan, dua lembaga yang berwenang, yakni Kementerian Sosial dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) memiliki data akurat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi yang jelas datanya harus akurat, by name (dengan nama), by address (dengan alamat). Baru kami bisa menjalankan itu dengan baik," ujarnya, di kantornya, Senin (8/5).

Sebelumnya, pemerintah merancang kartu alat bayar pembelian rastra dari Perum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog). Namun, pemerintah berkeinginan memperluas fungsi dari kartu tersebut.

"Mereka boleh beli apa saja. Kalau tadinya hanya beras, ke depan ya akan dibuka untuk beli telur, minyak goreng. Tetapi, tidak bisa beli di luar itu," katanya.

Presiden Joko Widodo mengimbau, penerapan penyaluran bantuan pangan pengganti subsidi pangan yang dikenal raskin atau rastra dapat mulai diterapkan pada tahun ini. Karena itu, Darmin berharap, pemerintah daerah dan dinas sosial mampu menguasai mekanisme penyaluran secara detail.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menambahkan, setiap tahun sasaran penerima rastra berjumlah 15,5 juta rumah tangga.

Tahun ini, rencananya, pembagian rastra dilakukan dengan layanan keuangan digital atau non tunai kepada 1,4 juta kelompok penerima manfaat atau keluarga yang berada di 44 kota.

Adapun, pembagian bantuan pangan non tunai di masyarakat akan dipusatkan di tempat yang disebut dengan e-warong. Ditargetkan, sebanyak 7.733 Elektronik warung gotong royong (e-warong) dapat melayani penerima bantuan pangan.

Layanan e-warong tersebut terbentuk di 45 kota dan enam kabupaten. Daerah-daerah itulah yang akan mendapatkan layanan bantuan pangan konversi dari subsidi pangan, baik di Jawa maupun luar Jawa.
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER