Tahun Lalu, Laba Reliance Finance Melesat 70,5 Persen

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia (Reliance Finance) mencatat lonjakan laba bersih selama Januari-Desember 2016 sebesar 70,5 persen menjadi Rp11,6 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015 lalu, yaitu sebesar Rp6,8 miliar.

Jika dibandingkan dengan capaian laba industri pembiayaan (multifinance) sepanjang tahun lalu, pertumbuhan laba bersih Reliance Finance cukup signifikan.

Berdasarkan data OJK, industri multifinance mendulang untung Rp11,97 triliun hingga akhir 2016 atau hanya tumbuh 12,2 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Rp10,67 triliun.

Lihat juga: Per April, Adira Finance Cetak Pembiayaan Baru Rp9,8 Triliun

Pertumbuhan laba bersih ini didukung oleh kenaikan pendapatan usaha yang mencapai hampir dua kali lipat menjadi Rp50,9 miliar sepanjang 2016 dari tahun sebelumnya, yakni Rp25,7 miliar.

Adapun, piutang pembiayan Reliance Finance mencapai Rp316,3 miliar pada 2016 atau naik 21,4 persen dibandingkan dengan 2015 sebesar Rp260,6 miliar.

Direktur Utama Reliance Finance Hadianjaya mengatakan, realisasi kinerja sepanjang tahun lalu didukung oleh perencanaan keuangan yang solid dan lini bisnis pembiayaan kepemilikan rumah (mortgage) yang berkembang signifikan dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian.  

"Ke depannya, perusahaan berencana memperluas sumber pendanaan dari perbankan, baik secara pinjaman bilateral, channeling, joint financing, serta pendanaan lainnya," papar Hadianjaya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (19/5).

Lihat juga: Laba Multifinance Kuartal I Tertekan Pembiayaan Macet

Hadianjaya menyampaikan, Reliance Finance akan fokus memperbesar kontribusi setiap lini bisnis, membidik nasabah baru, melakukan sinergi dengan unit bisnis di bawah naungan Reliance Group, dan memanfaatkan seluruh jaringan pemasaran Reliance Group.

Saat ini, Reliance Finance menggeluti lini bisnis mortgage, lini bisnis pembiayaan bersama dengan perusahaan pembiayaan lain (joint financing), dan pembiayaan multiguna. Adapun, mayoritas pendanaan Reliance Finance bersumber dari pasar modal, yakni melalui penerbitan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes) dan obligasi.