Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menyebut, kontribusi penjualan pada kuartal II tahun ini dapat menyumbang pendapatan secara konsolidasian sebesar 20 persen hingga 25 persen tahun ini, karena efek ramadan dan lebaran.
Head of Corporate Communication Fetty Kwartati menjelaskan, angka kontribusi penjualan tersebut biasanya terjadi pada kuartal III saat momen lebaran datang. Namun, tahun ini lebaran terjadi pada bulan Juni atau kuartal II.
"Kontribusi kuartal saat ada Lebaran bisa 20 persen-25 persen. Khusus bulan ramadan sendiri bisa setengahnya," ungkap Fetty, Selasa (23/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun begitu, manajemen belum merasakan adanya kenaikan penjualan yang signifikan jelang bulan Ramadhan ini. Menurut Fetty, peningkatan belanja konsumen akan terlihat secara signifikan setelah Tunjangan Hari Raya (THR) dibagikan kepada karyawan.
"Mei dan Juni masa-masa puncak bisnis kami, Lebaran semakin maju. Saat ini belum terasa tapi kami yakin persiapan lebaran akan sedemikian rupa," jelas dia.
Umumnya, kontribusi penjualan pada semester I sebesar 45 persen-50 persen, sedangkan semester II berkisar 55 persen-65 persen. Namun, dengan majunya momen Lebaran maka perusahaan memprediksi kontribusi penjualan dapat seimbang antara semester I dan II.
Pasalnya, perusahaan juga akan mendulang untung dengan adanya momen natal, perayaan tahun baru, dan diskon akhir tahun pada bulan Desember. Fetty mengklaim, puncak bisnis perusahaan pertama terjadi pada kuartal IV atau tepatnya bulan Desember, kemudian baru bulan ramadan dan lebaran.
Secara keseluruhan, perusahaan menargetkan adanya peningkatan penjualan sebesar 13 persen-14 persen pada tahun ini. Sementara, untuk laba bersih sendiri perusahaan tidak memiliki target spesifik.
"Laba bersihnya harusnya lebih tinggi," imbuh dia.
Sekadar informasi, pada kuartal I 2017 perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp58,62 miliar atau naik 281,64 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp15,36 miliar. Sementara, pendapatan perusahaan naik 14,2 persen menjadi Rp3,6 triliun.