Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak kebijakan harus berbayarnya kantong plastik, sebagian masyarakat mulai mengurangi penggunaan kantong plastik dan memilih membawa kantong belanjaannya sendiri. Kondisi ini menjadi peluang tersendiri bagi perajin dan penjual tas belanja
(shopping bag).Amin Yasir (40) sehari-hari berjualan kantong belanjaan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kantong tersebut didesain khusus agar kuat dan tahan lama sehingga bisa digunakan berkali-kali. Guna menjajakan kantong tersebut, Amin setiap harinya berkeliling menjajakan tas belanja sejak pukul 7 pagi.
"Ya lumayan, sehari memang enggak tentu dapetnya, bisa Rp200 ribu kadang kalau rame banget bisa sampe Rp500 ribu per hari," ujar Amin saat ditemui di Tanah Abang, awal pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga tas yang dijual Amin sendiri bervariasi, mulai dari Rp25 ribu untuk ukuran kecil hingga Rp55 ribu untuk ukuran besar.
Menurut Amin, kebijakan plastik berbayar yang sempat berlaku sangat bagus. Selain mengurangi limbah plastik, peluang dari kebijakan ini jugalah yang ditangkap Amin untuk membuat tas inovatif "Kompek Kekinian atau
Reversible Tote Bag".
Bahan baku tas yang dijualnya ini menggunakan kain American drill sehingga kuat membawa barang hingga 10 kg. Dengan berbagai kelebihan tas kekinian ini, Amin mengaku yakin tas produksinya mampu merebut hati pengguna kantong plastik untuk beralih menggunakan tasnya.
"Produk ini sebagai pengganti kantong plastik untuk berbelanja diberi nama kompek kekinian, tas yang bisa digunakan berulang‑ulang karena lebih kuat dan mampu menampung belanjaan cukup banyak. Kantong ini juga banyak pilihan warna, motif dan ukurannya," kata Amin.
Salah seorang pembeli, Hera (26) mengaku lebih senang menggunakan produk tas belanja yang tahan lama ini jika dibanding harus menggunakan kantong plastik hitam. Ia mengaku tidak keberatan membeli tas belanja meski harus merogoh kocek lagi.
"Kalau yang hitam kan bikin sampah, sekali pakai langsung buang atau malah buat plastik sampah lagi," pungkasnya.