Proyek Satu Juta Irigasi dan Perumahan Terbentur Anggaran

CNN Indonesia
Kamis, 08 Jun 2017 10:08 WIB
Kebutuhan Kementerian PUPR untuk melaksanakan proyek sebesar Rp148,3 triliun, sedangkan anggaran dalam RAPBN 2018 cuma Rp106 triliun.
Kebutuhan Kementerian PUPR untuk melaksanakan proyek sebesar Rp148,3 triliun, sedangkan anggaran dalam RAPBN 2018 cuma Rp106 triliun. (ANTARA Foto/Wahyu Putro A).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, proyek satu juta irigasi dan pembangunan perumahan terbentur kecilnya pagu anggaran untuk PUPR kalau dibandingkan dengan kebutuhannya.

Pagu kebutuhan PUPR tercatat sebesar Rp148,3 triliun. Namun, pagu anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 cuma Rp106 triliun.

"Target irigasi, target perumahan. Itu yang akan terganggu," ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Rabu (7/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, target satu juta irigasi berpotensi tak tercapai pada 2019 mendatang. Hingga Mei 2017, total pembangunan irigasi baru sebanyak 43,91 persen dari total target.

Sementara, pembangunan perumahan diprediksi juga akan tak sesuai dengan target. Namun, untuk mendorong target pembangunan satu juta rumah, PUPR sendiri telah dibantu oleh beberapa pihak seperti, pengembang dan Asosiasi Real Estate Indonesia (REI).

Namun, di luar dua proyek itu, ia memastikan, pembangunan proyek strategis nasional yang telah disusun hingga 2019 tidak akan meleset.

Beberapa proyek strategis, antara lain proyek jalan sepanjang 1.000 kilometer (km), 29 bendungan hingga 2019, dan proyek dari sektor sumber daya air lainnya.

"Kalau tol kan tidak APBN saja. Ada juga dari investasi dan bantuan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," ucapnya.

Ia mencontohkan, PT Hutama Karya (Persero) diberikan tugas dan tanggungjawab dalam pengerjaan proyek ruas tol yang termasuk dalam Trans Sumatra. Sementara, untuk proyek ruas tol di Trans Jawa dikerjakan oleh pihak swasta dan BUMN.

"Jadi, kalau proyek strategis tidak ada, bendungan juga tetap dibiayai, air minum juga kan sumbernya ada dari investasi. Jadi, tidak berpengaruh," imbuh dia.

Sekadar informasi, pagu anggaran PUPR 2018 sebesar Rp106 triliun akan disebar ke beberapa divisi, seperti Bina Marga Rp41,39 triliun, Sumber Daya Air Rp36,9 triliun, Cipta Karya Rp15,93 triliun, Penyediaan Perumahan Rp9,13 triliun, dan Pembiayaan Perumahan Rp259 miliar, serta SIBBB Rp2,39 triliun.
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER