Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah sempat terkatung-katung, PT Modern Sevel Indonesia akhirnya memutuskan untuk menutup semua gerai 7-eleven (Sevel) pada akhir bulan ini.
Direktur PT Modern Internasional Tbk Chandra Wijaya menjelaskan, penutupan seluruh gerai tersebut dilakukan karena adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki perseroan untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Hal tersebut seiring batalnya rencana akuisisi yang semula akan dilakukan Charoen terhadap seluruh usaha waralaba tersebut di Indonesia.
"Hal-hal material yang berkaitan dan timbul sebagai akibat pemberhentian operasional gerai ini akan ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku dan akan diselesaikan secepatnya," ujar Chandra dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Jumat (23/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sevel tercatat sudah mulai menutup gerainya sejak tahun lalu. Tahun lalu, penutupan dilakukan pada sebanyak 25 gerai. Adapun pada kuartal pertama tahun ini, penutupan sudah dilakukan pada 30 gerai.
Adapun induk usah Sevel, PT Modern Internasional Tbk (MDRN) dalam publikasinya di Bursa Effek Indonesia tercatat mengalami kerugian sebesar Rp477 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Kerugian tersebut mencapai lebih dari separuh kerugian perseroan pada sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp663 miliar.