Memanfaatkan Tradisi Angpau Lebaran Kenalkan Anak dengan Bank

Jakarta, CNN Indonesia -- Tak hanya pada tahun baru China, tradisi memberi angpau juga melekat pada hari raya Idulfitri. Anak-anak yang menerima uang tersebut pun tak jarang bingung ketika memperoleh uang dalam jumlah yang cukup banyak dari sanak saudara.

Farel (9) misalnya, selama momen hari raya Idul Fitri memperoleh angpau dari sanak saudara mencapai sekitar Rp400 ribu. "Nggak tau uangnya buat apa, buat beli makanan saja, jajan," ujar Farel.

Berbeda dengan Farel, Kiki (8) langsung memasukkan hampir seluruh uang yang diperolehnya dari sanak saudara selama momen hari raya Idul Fitri ke celengan. Total angpau yang diperoleh Kiki selama hari raya Idulfitri mencapai sekitar Rp700 ribu.

"Uangnya semua langsung masuk celengan, biar banyak," ungkap Kiki.

Namun, Kiki mengaku tak tahu akan dipergunakan untuk apa uang yang dikumpulkannya di celengannya tersebut.

Melihat total angpau yang diterima anaknya cukup banyak, orang tua Kiki, Yati (40) memutuskan untuk mengajak anaknya ke bank untuk membuka rekening setelah libur lebaran usai. "Nanti mau diajak buka tabungan anak di bank, supaya nanti celengannya juga nggak dipakai untuk jajan saja," jelasnya.

Lihat juga: Vino dan Marsha 'Terancam Bangkrut' karena Angpau Lebaran

Direktur Consumer Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk. Lani Darmawan mengatakan, para orang tua wajib menumbuhkan kesadaran pentingnya menabung sejak dini untuk keperluan pendidikan. Hal ini bisa diajarkan melalui tradisi angpau lebaran yang kerap diterima anak-anak pada saat berkumpul bersama keluarga.

Sebagai imbalan atas prestasi sang anak yang telah menabung, orang tua pun diimbau untuk wajib memberikan apresiasi berupa pujian maupun hadiah agar sang anak lebih termotivasi untuk terus menabung,

"Makanya kami menyediakan ekstra poin untuk tabungan pendidikan dimana anak-anak penabung bisa menukarkan poin dengan hadiah mainan, bermain hingga nonton gratis," ujarnya.

CIMB Niaga pun menawarkan dua jenis tabungan pendidikan yaitu reguler dan X-tra. Keduanya punya fitur yang berbeda.

Pertama yakni Tabungan Pendidikan Reguler dengan setoran bulanan minimum adalah Rp100.000 dan setoran awal Rp 1 juta.

"Tidak ada batasan minimum masa kontrak. Naamun kontrak di bawah dua tahun mendapatkan tingkat bunga yang lebih rendah dan bersifat floating, sementara kontrak dua tahun diberikan bunga lebih tinggi dan bersifat fixed (tetap)," ujar Lani.

Namun, menurut dia, jika nasabah ingin juga mendapatkan pertanggungan asuransi, nasabah bisa memilih produk Tabungan Pendidikan X-Tra dimana di dalam tabungan ini disediakan premi gratis namun jumlah pertanggungannya dibatasi sesuai jumlah setoran tabungan pendidikan setiap bulan.

Selain itu, masih ada pertanggungan tambahan lagi sebesar lima kali setoran jika meninggal dunia.

"Jadi saat pemilik tabungan pendidikan meninggal dunia, setoran terus berlanjut serta mendapat tambahan lima kali setoran bulanan di saat jatuh tempo," katanya.

Selain CIMB Niaga, sejumlah bank lain juga memiliki produk tabuangan anak. PT Bank Permata Tbk misalnya dengan tabungan PermataBintang. Produk tabungan ini memperkenalkan kartu debit dan buku tabungan dengan menggunakan teknologi 4D A.R (augmented reality) interaktif.

Kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk, dengan produk BNI Taplus Anak, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan BRI BritAma Junior, serta PT bank Tabungan Negara Tbk dengan Tabungan BTN Junior.

Lihat juga: OJK: Pembebasan Biaya Administrasi Tabungan Tergantung Bank

Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah meluncurkan produk Simpanan Pelajar (Simpel) yang saat ini dapat dibuka pada mayoritas bank-bank besar. Berbeda dengan jenis tabungan lainnya, tabungan Simpel tidak dikenakan biaya administrasi.

Untuk membuka rekening Simpel, hanya dibuthkan setoran awal minimum Rp5.000 dan kartu atas nama siswa.