Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono tengah menyiapkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Simpang Susun Semanggi, yang bakal dibuka untuk uji coba
open traffic pada 29 Juli 2017 mendatang.
Hal ini menyusul hasil uji coba kelaikan beban yang telah dilakukan oleh Kementerian PUPR bersama pihak PT Wijaya Karya, selaku pelaksana proyek pembangunan Simpang Susun Semanggi, pada Jumat (14/7) pekan lalu.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kan ingin meresmikan
soft launching-nya pada tanggal 29. Karena kami yang bertanggung jawab untuk menerbitkan sertifikat layak fungsinya, maka sertifikatnya akan kami siapkan sebelum tanggal 29," kata Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Senin (18/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uji coba kelaikan beban dilakukan dengan menggunakan 18 truk dengan beban rata-rata 30 ton pada setiap truk. Sebanyak 16 truk digunakan untuk uji coba statis dan dua truk digunakan untuk uji dinamis.
Menurut rencananya, Presiden Joko Widodo akan meresmikan jalan layang senilai Rp 345 miliar itu pada 17 Agustus, bertepatan dengan peringatan kemerdekaan RI tahun ini.
Secara konstruksi, proyek Simpang Susun Semanggi dibagi dalam 4 bentang jalan layang, yakni Bentang Plaza Semanggi, Bentang Polda Metro Jaya, Bentang Hotel Sultan dan Bentang Wisma Mulia atau BRI. Tiap 2 bentang jalan layang membentuk 1 lintasan jalan layang utuh berbentuk setengah lingkaran.
Sehingga, bila dilihat dari atas, proyek ini terdiri dari dua lintasan berbentuk setengah lingkaran yang bila digabungkan maka dua lintasan ini seolah-olah membentuk satu lingkaran penuh.
Lintasan pertama memiliki panjang 796 meter, menghubungkan Jalan Gatot Soebroto di sisi markas Polda Metro Jaya dengan Jalan Raya Jendral Sudirman arah Bundaran HI.
Dengan demikian, pengguna jalan dari arah slipi yang melintas Jalan Gatot Soebroto, memiliki alternatif untuk masuk ke Jalan Jendral Sudirman arah Bundaran HI, dari semula hanya melewati simpang susun di dekat Hotel Sultan, juga bisa melewati simpang susun baru yang masuk dari sisi Markas Polda Metro Jaya.
Lintasan kedua memiliki panjang 826 meter, menghubungkan Jalan Gatot Soebroto di sisi Wisma Mulia dengan Jalan Raya Jendral Sudirman arah Bundaran Senayan.
Pengguna jalan dari arah cawang yang melintas Jalan Gatot Soebroto, memiliki alternatif untuk masuk ke Jalan Jenderal Sudirman arah Bundaran Senayan, dari semula hanya melewati simpang susun di dekat Plaza Semanggi, juga bisa melewati simpang susun baru yang masuk dari sisi Wisma Mulia.
(aal/gir)