MUI: Kekayaan Konglomerat Tidak 'Menetes' ke Bawah

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Kamis, 27 Jul 2017 09:20 WIB
Majelis Ulama Indonesia menyatakan telah menyiapkan strategi untuk menjalankan misi pengembangan ekonomi syariah demi menghilangkan kesenjangan.
Majelis Ulama Indonesia menyatakan telah menyiapkan strategi untuk menjalankan misi pengembangan ekonomi syariah demi menghilangkan kesenjangan. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Ma'ruf Amin mengaku pihaknya telah menyiapkan strategi untuk menjalankan misi pengembangan ekonomi syariah demi menghilangkan kesenjangan ekonomi yang saat ini ada.

Dikatakannya, strategi tersebut merupakan misi sebagai kelanjutan dari Kongres Ekonomi Umat yang dihelat April 2017 yang mendeklarasikan visi bertajuk Arus Baru Ekonomi Indonesia.

Ma'ruf menjelaskan, selama ini pembangunan ekonomi dilakukan dari kalangan atas. Dia tidak menyebut pola itu tidak baik. Namun, lanjut Ma'ruf, sangat disayangkan karena saat ini dampak positif pembangunan dari atas tidak terlalu terasa di kalangan bawah.

"Yang diharapkan setelah terbentuknya konglomerat, (dampaknya) akan menetes ke bawah. Tetapi ternyata tidak netes-netes," kata Ma'ruf saat memberi sambutan di acara Milad MUI ke 42 di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu (26/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena yang kurang baik tersebut, tutur Ma'ruf, dapat diperbaiki dengan pengembangan ekonomi syariah di masyarakat.

Ma'ruf lalu menjelaskan bahwa visi Arus Baru Ekonomi Indonesia memiliki misi dan telah dijalankan sejak dideklarasikan pada April 2017 lalu dan telah didukung oleh Bank Indonesia.

Pertama, pihaknya akan membantu setiap kelompok usaha syariah mikro kecil, menengah mau pun besar. Selain itu, dia pun mengaku juga merambah usaha-usaha yang ada di lingkungan pendidikan syariah.

"Kalangan pendidikan seperti pondok pesantren," kata Ma'ruf.

Kedua, Ma'ruf mengaku akan melakukan pemberdayaan usaha perbankan syariah dan institusi keuangan nonbank syariah. Di samping itu, MUI, kata Ma'ruf, juga akan mengoptimalkan penyaluran zakat, sedekah, dan wakaf di masyarakat.

Ketiga, MUI memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait penerapan ekonomi syariah. Selain agar masyarakat berpartisipasi aktif, misi ini juga diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang andal.

"Bertujuan untuk tersedianya persediaan personal yang andal, profesional, dan berdaya saing internasional," kata Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan sejauh ini telah menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam menjalankan misi tersebut. Dia menilai hal itu perlu dilakukan agar misi dapat terlaksana secara optimal.

"Ormas Islam, pondok pesantren, perguruan tinggi Islam, koperasi syariah, dan pengusaha muslim," Kata Ma'ruf.

Bersinergi dengan Pemerintah

Ma'ruf mengaku telah membicarakan visi Arus Baru Ekonomi Indonesia kepada Presiden Joko Widodo.

Dikatakannya, seraya bersyukur, Jokowi mendukung rencana Ma'ruf tersebut karena dinilai sejalan dengan target pemerintah, yakni meminimalisir kesenjangan ekonomi di masyarakat.

"Alhamdulilah, apa yang dilakukan Majelis ulama Indonesia akan disinergikan oleh Presiden Joko Widodo," ucap Ma'ruf.

Bahkan, dikatakan Ma'ruf, Jokowi bakal membentuk suatu lembaga khusus untuk mendukung pelaksanaan misi ekonomi syariah yang digaungkan MUI. Lembaga tersebut bernama Komite Nasional Keuangan Syariah yang akan diresmikan dalam waktu dekat.

"Majelis Ulama Indonesia memberi penghargaan setingi-tingginya kepada pemerintah karena telah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah," ujar Ma'ruf.

"Dan untuk melakukan peluncuran daripada Komite Nasional ini, akan dilakukan besok siang (Kamis 27/7) di Istana Negara," kata Ma'riuf melanjutkan. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER