Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau (BNI) meluncurkan kartu kredit nasabah segmen premium baru, Kartu Kredit BNI Mastercard World. Hal ini menjadi strategi perusahaan untuk mendongkrak transaksi di tengah kecenderungan masyarakat menengah ke atas untuk menahan konsumsi.
"Melalui kartu ini, para pemegang kartu akan mendapatkan beragam manfaat dari fasilitas pembayaran yang lebih besar dan dilengkapi dengan berbagai keuntungan dan hadiah, meliputi bonus BNI Reward Points hingga tiga kali lipat saat bertransaksi di dalam maupun di luar negeri, serta harga terbaik untuk pembelian tiket penerbangan," ujar Direktur Hubungan Kelembagan dan Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati dalam acara peluncuran di Jakarta, Kamis (10/8).
Wanita yang akrab disapa Susi ini mengungkapkan, saat ini, segmen nasabah premium personal dan priority perseroan berjumlah 58 ribu. Hingga akhir tahun nasabah segmen tersebut diharapkan memperbarui jenis kartu kredit ke produk yang baru diluncurkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menargetkan bisa mendapatkan 70 ribu pengguna produk kartu baru ini sampai akhir tahun," imbuh dia.
Susi optimistis, target itu akan tercapai. Pasalnya, perusahaan hari ini juga meluncurkan program kerja sama dengan Garuda Indonesia, Star Chef, di mana pengguna kartu kredit BNI Mastercard World yang naik kelas bisnis dan first class Garuda bisa mencicipi masakan racikan empat koki ternama kelas dunia.
"Penumpang kelas bisnis dan first class Garuda itu mencapai 25 juta hingga 30 juta per tahun. Jadi, potensinya sangat besar," jelasnya.
Meskipun konsumen tahun ini cenderung menahan konsumsi, volume transaksi kartu kredit perseroan tetap menunjukkan pertumbuhan. Per semester I 2017, volume transaksi kartu kredit mencapai 17 juta transaksi atau tumbuh 14 persen secara tahunan.
Secara nilai, transaksi kartu kredit mencapai Rp17,8 triliun atau separuh dari target sepanjang tahun ini yang ada di kisaran Rp34 triliun.
Baki debet kartu kredit selama Januari-Juni juga meningkat sebesar 14 persen secara tahunan menjadi Rp11,48 triliun.
Corina Leyla Karnalies, Pemimpin Kartu Kredit BNI menuturkan, plafon minimal untuk produk kartu kredit baru ini sebesar Rp50 juta. Adapun, nasabah yang bisa memiliki kartu kredit ini adalah nasabah yang berpenghasilan minimal Rp20 juta.
Nilai tambah produk baru ini diklaim bisa menjawab tren konsumsi nasabah terkini di mana kebutuhan untuk perjalanan (travel) dan belanja online meningkat pesat.
"Untuk travel saja meningkat 25 persen lebih dibandingkan tahun lalu. Sementara, untuk belanja online melonjak 40 persen. Jadi, kami harus pintar untuk menangkap tren tersebut," jelasnya.
Meski mendorong transaksi kartu kredit, sepanjang paruh pertama tahun ini, rasio kredit bermasalah (NPL) kartu kredit perseroan terjaga di level 2,6 persen atau sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yang 2,7 persen.
Guna menjaga NPL kartu kredit, perseroan melakukan tindakan preventif dengan memperketat seleksi calon debitur dan mengoptimalkan kegiatan penagihan (collection).