Jakarta, CNN Indonesia -- Perum Perumnas dan PT KAI bakal melakukan peletakan batu pertama (
groundbreaking) proyek rumah susun berkonsep transit on development (TOD) di Stasiun Pondok Cina, Depok sebelum akhir tahun. Proyek lanjutan dari TOD Stasiun Tanjung Barat, Jakarta, ini akan menelan investasi lebih dari Rp1 triliun.
"Kas kami biasanya siap 20 persen [dari total investasi] sisanya bisa berasal dari pembiayaan atau pinjaman perbankan," tutur Direktur Produksi Kamal Kusmantoro usai acara
groundbreaking proyek TOD di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta (15/8).
Kamal mengungkapkan, proyek TOD Stasiun Pondok Cina bakal lebih besar dibandingkan TOD Stasiun Tanjung Barat. Jika jumlah hunian di TOD Stasiun Tanjung Barat hanya 1.232 unit, jumlah hunian di TOD POndok Cina mencapai 2.305 unit.
Sebanyak 30 persen dari total hunian merupakan rusunami bersubsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Sementara sisanya merupakan apartemen sederhana milik (anami) untuk non-MBR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, TOD Stasiun Pondok Cina juga akan dilengkapi zona komersial, yang terdiri dari kios pedagang, area makanan dan minuman (F&B), serta ritel modern dan tradisional.
Kamal berharap, pengembangan TOD bakal bermanfaat bagi masyarakat yang menginginkan hunian efisien karena langsung terintegrasi dengan moda transportasi, khususnya kereta commuter Jabodetabek.
Selain itu, pembangunan rusun juga merupakan bentuk dukungan pada program sejuta rumah dan upaya mengurangi angka backlog perumahan.
Sama seperti proyek TOD Stasiun Tanjung Barat, proyek TOD Stasiun Pondok Cina juga akan berdiri di atas lahan milik PT KAI. Disebutkan Kamal, KAI memiliki setidaknya 50 titik lahan di Pulau Jawa yang berpotensi dikembangkan menjadi TOD.
Saat ini, lanjut Kamal, perusahaan masih mematangkan soal akses jalan masuk dan perizinan pembangunan TOD Stasiun Pondok Cina sebelu memulai peletakan batu pertama. Perusahaan menargetkan proyek bisa rampung dalam kurun 2,5 tahun.
(gir)