Jakarta, CNN Indonesia -- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk mencatatkan laba periode berjalan pada paruh pertama tahun ini Rp2,59 triliun, anjlok 46,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu
(year on year/yoy) yang tercatat Rp4,87 triliun.
Berdassarkan laporan keuangan perseroan, penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh turunnya penghasilan perseroan dari Rp5,1 triliun pada semester pertama tahun lalu menjadi Rp2,55 triliun. Di sisi lain, jumlah beban tercatat naik tipis dari Rp254 miliar menjadi Rp227 miliar.
Kendati mencatatkan penurunan kinerja, Presiden Direktur Saratoga Michael W.P. Soeryadjaya mengaku secara keseluruhan, portofolio Saratoga masihmenunjukkan kinerja yang baik pada semester pertama tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depannya Saratoga akan terus mendukung perusahaan investasinya dalam mengembangkan bisnis dan visi strategis mereka,” kata Michael dalam keterangan resmi, dikutip, Sabtu (2/9).
Michael menjelaskan, kontribusi terhadap laba bersih didorong oleh sumber-sumber yang terdiversifikasi dalam portofolionya. Pada semester I 2017, pendapatan dividen perseroan meningkat 61 persen (yoy) menjadi Rp 371 miliar. Kenaikan dividen berasal dari PT Tower Bersama Infrastructure Tbk sebesar Rp 220 miliar, PT Adaro Energy Tbk sebesar Rp 90 miliar dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk sebesar Rp 54 miliar.
Di samping itu, kenaikan harga saham perusahaan investasi telah berkontribusi sebesar Rp 2 triliun atas pendapatan yang tidak terealisasi.
Pada kuartal pertama tahun ini, Saratoga mendivestasikan sahamnya pada PT Lintas Marga Sedaya (LMS), operator jalan tol yang mengelola ruas jalan tol Cikopo-Palimanan.
Di sisi lain, Saratoga membeli saham PT Deltomed Laboratories melalui anak perusahaan Saratoga, PT Saratoga Sentra Business.
Sejak tahun lalu, Saratoga telah meningkatkan investasi di sektor infrastruktur yang berhubungan dengan konsumen. Perusahaan juga berinvestasi dalam cold-chain logistics dan kelompok usaha pengelola rumah sakit di tahun 2016.
"Kami senang Deltomed dapat bergabung dan memberi tambahan pada portofolio Saratoga. Fokus kami adalah untuk terus membangun portofolio yang beragam dan seimbang melalui siklus investasi baru, divestasi dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang sudah ada," ujar Direktur Keuangan Saratoga Jerry Ngo.
Saat ini, mayoritas kepemilikan saham Saratoga dikuasai oleh PT Unitras Pertama dan Edwin Soeryadjaya masing-masing sebesar 32,6 persen dan 31 persen. Sedangkan kepemilikan saham Sandiaga Uno saat ini tercatat sebesar 27,8 persen. Adapun sisanya sebesar dikuasai publik.