Bayar Utang, Induk 7-Eleven Serahkan Aset ke Bank CIMB

CNN Indonesia
Rabu, 06 Sep 2017 18:55 WIB
Dalam hal ini,  PT Bank CIMB Niaga Tbk melakukan pengambilalihan agunan aset tanah dan bangunan dengan nilai mencapai Rp124 miliar.
Dalam hal ini, PT Bank CIMB Niaga Tbk melakukan pengambilalihan agunan aset tanah dan bangunan dengan nilai mencapai Rp124 miliar. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Modern Internasional Tbk (MDRN) menyerahkan sebagian asetnya kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) untuk menyelesaikan utang perusahaan. Dalam hal ini, Bank CIMB melakukan pengambilalihan agunan.

Direktur Utama Modern Internasional Sungkono Honoris menyatakan, aset yang diambilalih tersebut merupakan jaminan dari pinjaman perusahaan dan entitas anak, PT Modern Sevel Indonesia selaku perusahaan operasional gerai 7-Eleven di Indonesia.

"Agunan aset tanah dan bangunan yang diambilalih tersebut sebesar Rp124 miliar," kata Sungkono dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (6/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Sungkono, beberapa tanah dan bangunan yang diambilalih itu berada di Jl. Matraman Raya no 12 Jakarta, Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok IA-14 Jakarta, Jl. Raya Kuta no 2 Bali, dan Jl. Modern Industri III no 3 Cikande Serang.

"Perusahaan dan bank secara bersama-sama telah menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan rencana transaksi dengan memperhatikan hasil penilaian dan uji tuntas," papar Sungkono.

Adapun, agunan yang diambilalih ini merupakan aset yang dijaminkan oleh Modern Internasional kepada perbankan. Sehingga, transaksi ini dilakukan untuk pembayaran kewajiban utang bank.

"Dengan diambilalih agunan tersebut, maka kewajiban utang perusahaan terhadap bank akan semakin berkurang," sambung Sungkono.

Artinya, beban bunga bank atas utang perusahaan yang masih harus dibayarkan secara otomatis semakin berkurang. Dengan begitu, perusahaan dapat menggunakan dana yang ada untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran lainnya.


"Perusahaan dapat mengalihkan arus kas untuk pengembangan lini-lini bisnis yang masih potensial," ucap Sungkono.

Sebelumnya, perusahaan menjual tanah dan bangunan kepada PT Golden Tulip Pratama senilai Rp100 miliar. Aset itu berada di Jl. Rungkut Industri III/10, Surabaya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER