Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan proyek kereta berkecepatan sedang Jakarta-Surabaya kemungkinan menggunakan jalur yang sudah ada (
existing). Hal itu akan diputuskan pekan depan.
"Iya (hampir pasti
existing). Tapi kan harus kami putuskan dulu," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (19/9).
Luhut menjelaskan, jalur
existing itu menjadi salah satu pilihan utama demi menghemat anggaran. Penggunaan jalur
existing diperkirakan tidak akan memakan banyak biaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, kereta sedang ini akan memakan biaya setidakya Rp100 triliun apabila menggunakan dan membangun jalur baru. Penggunaan jalur lama diyakini dapat menghemat lebih dari 50 persen jalur baru.
"Pertimbangan ada untung rugi. Dia (jalur
existing)
cost-nya tidak terlalu mahal," tutur mantan Kepala Staf Presiden ini.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan opsi jalur baru juga masih dipertimbangkan. Sebab, jalur baru diyakini tidak akan memiliki kompleksitas lebih tinggi.
Tetapi, Budi mengaku Wakil Presiden Jusuf Kalla lebih menunjukkan preferensi penggunaan jalur lama.
Budi menyatakan, penggunaan jalur rel yang sudah ada bisa mempercepat tahapan pembangunan karena posisi stasiun relatif tidak berpindah-pindah.
Penggunaan jalur lama ini nantinya dapat menghilangkan pelintasan bidang antara Jakarta dan Surabaya. Hal itu akan diganti dengan jalan layang atau jalan di bawah tanah sehingga jalur kereta tidak terganggu.