Astra International Kekeh Akuisisi Tol Milik Waskita Karya
Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Jumat, 22 Sep 2017 09:52 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Astra Infra, anak usaha PT Astra International Tbk, mengaku masih menaruh minat mengakuisisi ruas jalan tol milik PT Waskita Karya Tbk. Padahal, skema divestasi jalan tol perseroan berubah dari sebelumnya tender menjadi langsung kepada investor.
Kendati demikian, Direktur Astra Infra Wiwiek Santoso mengaku belum mengetahui skema divestasi terbaru dari emiten berkode WSKT itu. “Sehingga kami belum bisa memutuskan ikut skema baru atau tidak. Tapi, masih berminat,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (22/9).
Sebelumnya, eks PT Astratel Nusantara ini turut serta dalam proses tender divestasi ruas tol Waskita Karya yang kemudian batal karena penawaran yang masuk dinilai tak memenuhi target. Namun begitu, ia enggan menyebut jumlah ruas tol yang dibidiknya kala itu.
"Tidak bisa sebut," katanya singkat.
Selanjutnya, perseroan tetap membuka kemungkinan untuk membangun ruas jalan tol baru ataupun akuisisi. Hanya saja, menurut dia, proses akuisisi akan lebih mudah dibandingkan dengan membangun ruas tol baru.
"Akuisisi juga lebih cepat ya," imbuhnya.
Astra Infra menargetkan dapat memiliki ruas tol sepanjang 500 kilometer (km) pada tahun 2020 mendatang. Saat ini, perseroan menggenggam hak konsesi jalan tol sepanjang 353 km.
"Untuk capai target, tunggu saja lagi, kalau bisnis kan seperti jodoh kalau tidak ya sudah jangan dikejar," tutur Wiwiek.
Terakhir, perseroan mengakuisisi ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dengan kepemilikan 45 persen saham. Wiwiek pun mengaku, belum melakukan penjajakan kembali dengan pihak manapun saat ini.
Sebagai informasi, beberapa ruas tol yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Astra Infra, yaitu tol Tangerang-Merak 72,45 km, tol Jombang-Mojokerto 40,5 km, tol Kunciran-Serpong 11,2 km, tol Semarang-Solo 72,6 km, Serpong-Balaraja 40 km, dan tol Cikopo-Palimanan 116 km. (bir)
Kendati demikian, Direktur Astra Infra Wiwiek Santoso mengaku belum mengetahui skema divestasi terbaru dari emiten berkode WSKT itu. “Sehingga kami belum bisa memutuskan ikut skema baru atau tidak. Tapi, masih berminat,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (22/9).
Sebelumnya, eks PT Astratel Nusantara ini turut serta dalam proses tender divestasi ruas tol Waskita Karya yang kemudian batal karena penawaran yang masuk dinilai tak memenuhi target. Namun begitu, ia enggan menyebut jumlah ruas tol yang dibidiknya kala itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, perseroan tetap membuka kemungkinan untuk membangun ruas jalan tol baru ataupun akuisisi. Hanya saja, menurut dia, proses akuisisi akan lebih mudah dibandingkan dengan membangun ruas tol baru.
Astra Infra menargetkan dapat memiliki ruas tol sepanjang 500 kilometer (km) pada tahun 2020 mendatang. Saat ini, perseroan menggenggam hak konsesi jalan tol sepanjang 353 km.
Terakhir, perseroan mengakuisisi ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dengan kepemilikan 45 persen saham. Wiwiek pun mengaku, belum melakukan penjajakan kembali dengan pihak manapun saat ini.
Sebagai informasi, beberapa ruas tol yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Astra Infra, yaitu tol Tangerang-Merak 72,45 km, tol Jombang-Mojokerto 40,5 km, tol Kunciran-Serpong 11,2 km, tol Semarang-Solo 72,6 km, Serpong-Balaraja 40 km, dan tol Cikopo-Palimanan 116 km. (bir)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK