Gunung Agung Meletus, Ekonomi Bali Tumbuh 'Melempem' di 2017

Agustiyanti | CNN Indonesia
Selasa, 28 Nov 2017 11:03 WIB
Pertumbuhan ekonomi Bali pada sepanjang 2017 diperkirakan akan berada di bawah 6 persen, seiring dampak meletusnya Gunung Agung.
Pertumbuhan ekonomi Bali pada sepanjang 2017 diperkirakan akan berada di bawah 6 persen, seiring dampak meletusnya Gunung Agung. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) memperkirakan dampak meletusnya Gunung Agung akan mengakibatkan perekonomian Bali tumbuh di bawah 6 persen pada tahun ini. Perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut berada di bawah pertumbuhan ekonomi Bali tahun lalu sebesar 6,24 persen.

Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Teguh Setiadi menjelaskan, pada kuartal tiga lalu, ekonomi Bali masih bisa tumbuh di kisaran 6,22 persen, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu 6,17 persen. Namun, kondisi meletusnya Gunung Agung menurut dia, akan berdampak cukup signifikan pada ekonomi Bali di kuartal keempat tahun ini.

"Dengan kondisi Bali saat ini, kami perkirakan ekonomi Bali di kuartal empat yang semula di kisaran enam persen akan di bawah itu. Secara keseluruhan tahun ini kemungkinan juga akan di bawah enam persen," ujar Teguh saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (27/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun lalu, Bali mencatatkan lapangan usaha penyediaan sektor makanan dan minuman berkontribusi paling besar pada perekonomiannya mencapai 22,82 persen. Sektor tersebut menurut Teguh, sangat terdampak oleh kondisi Gunung Agung.

Berdasarkan data simulasi dampak pergerakan aktivitas Gunung Agung terhadap perekonomian Bali yang dibuat BI, ada potensi kehilangan 1,2 juta wisatawan sepanjang kuartal empat tahun ini. BI pun memperkirakan pendapatan yang hilang dapat mencapai Rp2,47 triliun.

"Catatan BI hingga akhir Oktober itu, berdasarkan data 44 hotel dan vila di Bali, ada sekitar 11.301 ruangan yang batal dipesan hingga akhir tahun ini, dengan asumsi kehilangan pendapatan Rp11,57 miliar," terang Teguh.

Bersamaan dengan itu, catatan BI sebelumnya, terdapat sekitar 2.535 wisatawan asing dan 2.085 wisatawan domestik yang memutuskan batal berkunjung ke Bali.

"Ini dampaknya juga ke kehilangan pendapatan untuk sektor makanan dan minuman. Menurut perhitungan kami, secara keseluruhan biasanya wisatawan asing menghabiskan Rp1,3 juta per hari, sedangkan wisatawan domestik Rp520 ribu per hari," tambah dia. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER