Kontraktor Pastikan Siap Bangun Jakarta Integrated Tunnel

Mesha Medianti | CNN Indonesia
Kamis, 21 Des 2017 16:55 WIB
Jakarta Integrated Tunnel siap dibangun di dua ruas wilayah ibu kota yaitu, ruas Balaikambang-Manggarai dan Ulujami-Tanah Abang untuk menampung air sungai.
Jakarta Integrated Tunnel (JIT) siap dibangun di dua ruas wilayah ibu kota yaitu, ruas Balaikambang-Manggarai dan Ulujami-Tanah Abang untuk menampung air sungai. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia -- Jakarta Integrated Tunnel (JIT) siap dibangun di dua ruas wilayah ibu kota yaitu, ruas Balaikambang-Manggarai untuk menampung air Sungai Ciliwung, serta ruas Ulujami-Tanah Abang untuk menampung Sungai Pesanggrahan.

Masing-masing terowongan akan dibangun sepanjang 12 kilometer. Adapun Sungai Ciliwung dan Pesanggarahan adalah penyebab banjir di Jakarta saat musim penghujan.

Demikian disampaikan Komisaris Utama PT Antaredja Mulia Jaya M.L. Wibisono usai bertemu dengan Wakil Gubernur Sandiaga Uno di Balai Kota, Rabu (20/12). PT Antaredja Mulia Jaya merupakan kontraktor yang memprakarsai proyek JIT.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Intinya, proyek kami yaitu Jakarta Integrated Tunnel (JIT) dalam penanggulangan banjir dan macet di Jakarta telah layak dibangun. Tadi Pak Wagub mengapresiasi perkembangan ini dan segera merilis bahwa Pemprov DKI dan pemerintah pusat akan segera merilis JIT segera dibangun tahun depan," kata Wibisono.

Mega proyek ini pernah dicanangkan oleh Joko Widodo saat masih menjabat Gubernur DKI. Sejak tahun 2014, kata Wibisono, Jokowi sudah memerintahkan pihaknya melakukan studi kelayakan yang akhirnya rampung saat ini.

Proyek dibangun mulai tahun 2018 dan ditargetkan rampung dalam waktu tiga tahun, yakni tahun 2021.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemprov DKI telah memberikan rekomendasi teknis. Dalam Surat Keputusan (SK) rekomendasi tersebut, proyek JIT telah dinyatakan layak secara teknis dan ekonomi untuk segera dibangun.

Wibisono mengatakan, ada empat fungsi dari JIT ini.

Pertama, fungsi pengendali banjir. Kedua, fungsi jalan tol. Ketiga, fungsi bahan baku air minum karena itu akan menjadi long storage bagi pemerintah sehingga tidak kekurangan air minum.

Keempat, fungsi power plant yang bisa menggerakkan turbin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan menghasilkan listrik sekitar 6000 mega watt.

"Mungkin tunnel ini juga akan lebih bagus dari smart tunnel di Malaysia. Kalau di Malaysia hanya dua fungsi, pengendali banjir dan jalan tol. Sedangkan kita empat fungsi," kata Wibisono.

Adapun dana yang dibutuhkan sebesar USD 30 milyar atau sekitar Rp40 triliun dan diperoleh dari swasta. Sehingga tidak membebani APBN maupun APBD.

Pihaknya sudah menyelesaikan komitmen pendanaan dari Ryan Project Funding dari Amerika dengan kerjasama EPC (Engineering-Procurement-Construction) dari China yang telah menyiapkan kolateralnya. Antaredja diberi tenor dengan durasi 10 tahun dengan grace period atau masa tenggang tiga tahun. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER