NPG Bikin Industri Perbankan Hemat Biaya Rp230 Miliar
Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Jumat, 29 Des 2017 13:03 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mengestimasi sistem Gerbang Pembayaran Nasional (National Payment Gateway/NPG) berpotensi menciptakan efisiensi biaya di industri perbankan mencapai Rp230 miliar per tahun.
Deputi Gubernur Senior BI Sugeng mengatakan, estimasi potensi efisiensi itu berasal dari berkurangnya biaya yang diminta bank kepada pihak toko (Merchant Discount Rate/MDR) karena penggunaan mesin perekam data transaksi elektronik (Electronic Data Capture/EDC).
Pasalnya, dengan gerbang pembayaran, biaya transaksi belanja yang menggunakan kartu ATM debit bank A di mesin EDC bank A juga (on us) hanya sebesar 0,15 persen dari sebelumnya 1,8 persen per transaksi.
Sementara itu, biaya transaksi belanja yang menggunakan ATM debit bank A di mesin EDC bank B (off us) hanya sebesar 1 persen dari sebelumnya mencapai 2,2 persen per transaksi.
"Ini hitungan kami datang dari MDR. Ini suatu penurunan atau efisiensi," ucap Sugeng saat konferensi pers akhir tahun di Gedung BI, Kamis (28/12).
Selain itu, potensi efisiensi juga datang dari pengadaan infrastruktur yang bisa dilakukan secara bersamaan oleh para perbankan. Misalnya, untuk mengadakan mesin EDC hingga mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
"Para pelaku ini bisa lakukan sharing infrastruktur, sehingga tidak perlu bangun lagi. Ini jadi lebih efisien," katanya.
Untuk diketahui, gerbang pembayaran akan efektif berlaku pada tahun depan. Gerbang pembayaran sendiri akan mewajibkan bank untuk terhubung dengan minimal dua perusahaan switching untuk menciptakan efisiensi biaya pengalihan dan perekaman transaksi.
Dengan adanya gerbang pembayaran, seluruh kartu ATM debit dari setiap bank dapat digunakan di semua mesin ATM dan mesin EDC yang diterbitkan seluruh bank secara nasional. (lav)
Deputi Gubernur Senior BI Sugeng mengatakan, estimasi potensi efisiensi itu berasal dari berkurangnya biaya yang diminta bank kepada pihak toko (Merchant Discount Rate/MDR) karena penggunaan mesin perekam data transaksi elektronik (Electronic Data Capture/EDC).
Pasalnya, dengan gerbang pembayaran, biaya transaksi belanja yang menggunakan kartu ATM debit bank A di mesin EDC bank A juga (on us) hanya sebesar 0,15 persen dari sebelumnya 1,8 persen per transaksi.
Sementara itu, biaya transaksi belanja yang menggunakan ATM debit bank A di mesin EDC bank B (off us) hanya sebesar 1 persen dari sebelumnya mencapai 2,2 persen per transaksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, potensi efisiensi juga datang dari pengadaan infrastruktur yang bisa dilakukan secara bersamaan oleh para perbankan. Misalnya, untuk mengadakan mesin EDC hingga mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Untuk diketahui, gerbang pembayaran akan efektif berlaku pada tahun depan. Gerbang pembayaran sendiri akan mewajibkan bank untuk terhubung dengan minimal dua perusahaan switching untuk menciptakan efisiensi biaya pengalihan dan perekaman transaksi.
Dengan adanya gerbang pembayaran, seluruh kartu ATM debit dari setiap bank dapat digunakan di semua mesin ATM dan mesin EDC yang diterbitkan seluruh bank secara nasional. (lav)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK