Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, pendanaan gotong royong secara online atau melalui perusahaan teknologi keuangan
(financial technology/fintech) peer to peer lending mencapai lebih dari Rp2,5 triliun sepanjang tahun lalu.
"Pendanaan FinTech P2P lending telah memberikan kontribusi yang baik bagi langkah awal upaya inklusi finansial di Indonesia dengan pendanaan lebih dari Rp 2,5 trilliun sepanjang tahun 2017, termasuk dari teman-teman Modalku," ujar Direktur Pengaturan Perizinan Pengawasan Fintech PJK Hendrikus Passagi dalam keterangan resmi yang dirilis Modalku, Rabu (10/1).
Pihaknya pun, menurut dia, berharap model pendanaan gotong royong
online ini akan lebih banyak memberikan dukungan pendanaan di sektor hulu Pertanian, Nelayan, dan UMKM. Selama ini, sektor tersebut belum sepenuhnya dilayani industrik keuangan konvensional.
Menurut data OJK, terdapat kebutuhan kredit bagi UMKM sebesar Rp 1.700 triliun per tahun di Indonesia. Saat ini, lembaga keuangan yang ada hanya dapat memenuhi Rp 700 triliun dari kebutuhan tersebut, sehingga ada kekurangan pendanaan bagi UMKM sebesar Rp 1.000 trilliun di Indonesia setiap tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi ini tak hanya merugikan industri usaha kecil, tetapi juga melemahkan ekonomi negara.
Studi Oliver Wyman dan Modalku menemukan bahwa kurangnya akses terhadap pinjaman bagi UMKM Indonesia yang ingin berkembang menyebabkan kerugian sebesar 14 persen dari total PDB nasional di tahun 2015. Oleh karena itu, diperlukan sumber pendanaan alternatif bagi UMKM Indonesia, terutama karena kontribusi UMKM yang besar bagi negara sebesar 60,34 persen dari PDB nasional dan memperkerjakan 97 persen dari tenaga kerja Indonesia.
Adapun dari total pinjaman Rp2,5 triliun, sekitar Rp520 miliar disalurkan oleh PT Mitrausaha Indonesia Grup atau Modalku.
“Kami sangat bangga atas pencapaian yang telah diraih Modalku selama 2017, khususnya mendapatkan pengakuan dunia bahwa kami memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Indonesia serta mendukung inklusi keuangan nasional," ujar Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya.
Selain menyalurkan pinjaman melalui mekanisme P2P lending di Indonesia, Modalku juga menyalurkan pinjaman ke Malaysia dan Singapura. Total pinjaman Modalku di tiga negara tersebut mencapai sekitar Rp1 triliun.
(agi)