Bangkrut, Toys R Us Bakal Tutup 182 Toko di AS

Agustiyanti | CNN Indonesia
Kamis, 25 Jan 2018 12:55 WIB
Jaringan toko mainan, Toys R Us yang sudah mendeklarasikan diri mengalami kebangkrutan, bakal menutup sebanyak 182 tokonya di seluruh Amerika Serikat.
Tahun lalu, penutupan toko di Amerika Serika meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi hampir 7.000 penutupan. (REUTERS/Kholood Eid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jaringan toko mainan, Toys R Us yang sudah mendeklarasikan diri mengalami kebangkrutan, bakal menutup sebanyak 182 tokonya di seluruh Amerika Serikat. Penutupan toko tersebut, saat ini masih menunggu keputusan dari pengadilan.

Selama hampir tujuh dekade, Toys R Us telah membangun 1.600 toko di seluruh dunia. Adapun 880 toko di antaranya, berada di Amerika Serikat (AS). 

Dilansir dari CNN.com, Kamis (25/1), pengacara perusahaan tersebut menyatakan, keputusan untuk menutup banyaknya toko tersebut didorong meningkatnya kompetisi dan perpindahan cara berbelanja konsumen secara online.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CEO Toys R Us Dave Brandon menjelaskan, rencana penutupan tersebut masih menunggu keputusan dari pengadilan, yang diperkirakan akan keluar di awal bulan depan dan akan rampung pada akhir april.

"Tindakan yang kami ambil ini perlu dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi kami untuk keluar dari kebangkrutan, menjadi perusahaan yang lebih layak dan kompetitif," ujarnya dalam sebuah pesan kepada konsumen di situs perusahaan.

Beberapa perusahaan lainnya, menurut dia, akan dikonversikan menjadi toko dengan merek baru (co-branded) Toys R Us and Baby R Us.


Sementara itu, Toko Toys "R" Us di luar Amerika Serikat tampaknya tak terlalu terpengaruh.

Melanie Teed Murch, Melanie Teed-Murch, Presiden Direktur Toys R Us Canada, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 83 toko yang ada di negara tersebut akan beroperasi seperti biasa.

Penutupan toko tersebut terjadi setelah ritel-ritel di AS mengalami tahun yang berat di 2017 lalu. Tahun lalu, penutupan toko meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi hampir 7.000 penutupan.

Namun, sebenarnya, ada pula peningkatan toko yang buka, karena peritel lebih sukses dalam menempatkan toko di lokasi yang menjanjikan. Namun, menurut riset Fung Global Retail & Technology, tahun tersebut menandai pertama kalinya, sejak resesi besar tahun 2009 bahwa ada penurunan yang mutlak pada jumalah toko di AS.


Sebagian besar masalah di toko-toko tradisional disebabkan oleh pergeseran oleh konsumen untuk membeli lebih banyak barang secara online. Lalu lintas konsumen di toko-toko turun delapan persen tahun lalu.

Namun, masalah Toys R Us sebenarnya sudah terjadi sebelum gencarnya pertumbuhan belanja online. Mereka mengalami persaingan sengit dan kehilangan pangsa pasar ke sesama ritel besar seperti Walmart (WMT) dan Target. mereka telah merugi hampir US$2,5 miliar, sejak lima tahun lalu, dan meninggalkan utang US$5 miliar.

Tidak seperti ritel lain yang telah terus menutup lokasi yang tidak menguntungkan, Toys R Us terus menambahkan toko sampai saat ini.

Perusahaan ini memiliki 1.691 toko milik perusahaan per tahun yang lalu, naik dari 1.622 pada tahun sebelumnya. (agi/cnn.com)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER