Venezuela Mulai Pra-Penjualan Uang Digital Petro

Agustiyanti | CNN Indonesia
Selasa, 20 Feb 2018 10:54 WIB
Pemerintah Venezuela akan memulai pra-penjualan mata uang digitalnya 'Petro' yang berbasiskan komoditas negara tersebut pada hari ini, Selasa (20/2).
Pemerintah Venezuela akan melakukan pra-penjualan mata uang digitalnya 'Petro' yang berbasiskan komoditas negara tersebut pada hari ini, Selasa (20/2). (Miraflores Palace/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Venezuela melakukan pra-penjualan mata uang digitalnya 'Petro' yang berbasiskan komoditas negara tersebut pada Selasa (20/2). 

Presiden Nicolas Maduro berharap mata uang digital negara itu akan membantunya melakukan transaksi keuangan dan mengatasi sanksi yang saat ini dikenakan negara-negara Barat.

Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Venezuela atas penentangan mereka terhadap pemerintah otokratis negara kaya minyak tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari CNBC.com, pemerintah Venezuela menyebut, Petro akan didukung oleh cadangan minyak, gas, emas dan berliann. Regulator uang digital atau cryptocurrency negara tersebut, menyebut, akan menarik investasi dari Qatar, Turki, negara-negara Timur Tengah, serta dari negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.

Mata uang Venezuela dalam bentuk fisik ambruk seiring terjadinya hiperinflasi di negara tersebut.


Banyak yang meragukan bahwa usaha membentuk mata uang digitalnya akan memberikan banyak manfaat bagi rakyat Venezuela, yang menderita kekurangan pangan dan obat-obatan karena kontrol harga.

Francisco Toro, seorang jurnalis Venezuela serta ilmuwan politik dan blogger, mengatakan bahwa Venezuela beralih ke cryptocurrency akibat isolasi ekonomi dari Amerika Serikat.

"Mereka telah mencoba untuk mencari cara untuk mengatasi ketentuan sanksi anti pencucian uang, dan kripto mungkin adalah salah satu cara untuk melakukan itu," terang Toro.

Venezuela saat ini tak hanya menghadapi inflasi yang meningkat hingga empat kali lipat, tetapi juga tengah menghadapi keruntuhan produksi minyak. Produksi minyak mentah Venezuela tercatat turun 29 persen (yoy) pada 2017. Banyak yang khawatir, penurunan harga minyak Venezuela juga akan meningkatkan kemungkinan kegagalan pembayaran utang negara tersebut.


Kendati banyak yang meragukan, satu analis menganggap Petro sebagai ide bagus dan bisa berfungsi sebagai pendahulu proyek serupa dari para pemimpin dunia lainnya, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Putin dan Maduro memiliki masalah yang sangat mirip," kata Mati Greenspan, Analis Senior di perusahaan perdagangan sosial eToro.

Keduanya, menurut Greenspan, memiliki ketergantungan tinggi terhadap harga minyak mentah, yang tidak stabil dalam beberapa tahun terakhir. Keduanya, memiliki masalah dengan sanksi AS.

Greenspan juga memuji rencana negara tersebut untuk mengembalikan bukti petro ke cadangan komoditasnya. Maduro telah mengatakan setiap petro akan dipatok dengan harga satu barel minyak Venezuela.

"Ini adalah ide bagus untuk mendukung kripto dengan komoditas, karena dunia saat ini dibanjiri uang tanpa dasar," ungkap dia. (cnbc.com)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER