Jakarta, CNN Indonesia -- General Manager Operasional Koperasi Syariah 212 Abdussalam menyebut bahwa umat Islam masih sedikit jumlahnya yang menjadi penggerak ekonomi Indonesia. Padahal, jumlah pemeluk Islam mendominasi di Indonesia.
Berangkat dari kenyataan itu lah, Koperasi Syariah 212 Mart terbentuk dan diresmikan pada Mei 2017 di Bogor, Jawa Barat. Dalihnya, agar umat Islam jadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Kan diketahui bahwa yang menguasai ekonomi Indonesia ini bukan mayoritas umat Islam, maka dalam rangka semangat untuk membela umat Islam ini, perlu bersatu. Makanya, kami harus berjamaah dan ekonomi umat ini harus berjamaah," terang Abdussalam saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (14/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu awal berjalannya, satu per satu kantor cabang dari Koperasi Syariah 212 Mart mulai bermunculan. Saat ini, bahkan sudah ada sekitar 105 cabang di seluruh Indonesia dengan jumlah anggota sekitar 34 ribu anggota.
Dengan jumlah tersebut dan belum genap setahun didirikan, aset Koperasi Syariah 212 Mart pun sudah mencapai Rp26 miliar. Aset yang tidak kecil tersebut didapatkannya bukan dari bagi hasil pendapatan ritel 212 mart yang sebesar 2,5 persen.
Melainkan, dari hasil pengelolaan uang iuran anggotanya yang sebesar Rp382 ribu. Uang tersebut diparkirkan di berbagai macam instrumen, mulai dari Lembaga Keuangan Syariah (LKS) hingga investasi properti dan distribusi barang.
"Uang-uang yang masuk ke kami itu kami kelola dan bisa kami investasikan ke properti, kami investasikan ke
minimarket, ke barang-barang yang kami kirimkan itu berasal dari pusat distribusi dari hasil investasi uang iuran jamaah tersebut," tutur Abdussalam.
Untuk investasi properti, Koperasi Syariah 212 Mart membangun apartemen bertajuk Tower 212 Quranic Village di Depok, Jawa Barat. Untuk membangun properti tersebut, Koperasi 212 Mart bekerja sama dengan pengembang Grand Zamzam Tower.
Apartemen tersebut diperuntukkan kepada umat muslim. Selain itu, apartemen tersebut juga disewakan kepada mahasiswa yang berkuliah di sekitaran Depok, Jawa Barat. "Rencananya, ada sembilan tower namun yang berdiri baru satu," katanya.
Selain properti, Koperasi Syariah 212 juga memarkirkan uangnya untuk membangun pusat distribusi barang (
distribution center) yang berlokasi di Parung, Bogor, Jawa Barat. Pusat distribusi tersebut ditujukan untuk mengirim barang kepada gerai-gerai Koperasi Syariah 212 Mart.
Abdussalam bercerita bahwa Koperasi Syariah 212 Mart bekerja sama dengan PT Hydro Perdana Retailindo untuk membangun distribution center tersebut. Pusat Distribusi pun dibangun menggunakan dana wakaf yang seluruhnya berasal dari umat.
"Kami kerja sama dengan distribution center itu untuk menyuplai barang ke gerai-gerai kami yang ada," imbuh dia.
(bir)