Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 90 persen konsumen kartu kredit, debit, dan layanan pembayaran
mobile di Indonesia mengaku akan beralih ke jaringan bank atau kartu dengan sistem autentikasi biometrik di masa mendatang. Contohnya, pemindai sidik jari, pengenal wajah, dan pengenal suara untuk membuka akses rekening atau pembayaran.
Alasannya, teknologi biometrik dianggap sebagai alternatif yang lebih cepat, mudah, dan aman dibandingkan dengan sistem pengamanan berupa kata sandi
(password) konvensional.
Hal itu disampaikan dalam hasil survei Visa mengenai pengetahuan dan persepsi terhadap sistem autentikasi biometrik. Survei yang dilakukan perusahaan prinsipal kartu debit dan kredit itu melibatkan 10.500 responden di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsumen di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, semakin tertarik dengan teknologi biometrik yang dapat memudahkan hidup mereka," ujar Senior Vice President of Risk and Authentication Products Visa Mark Nelsen, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (28/3).
Sejumlah sistem autentikasi terbaru dianggap lebih mudah dan nyaman dibandingkan
password atau nomor identifikasi personal (PIN) yang perlu melalui proses pengetikan dan rawan tercuri.
"Sudah saatnya lembaga keuangan mengintegrasikan teknologi biometrik dalam aplikasi perbankan dan pembayaran bagi para nasabah," tuturnya.
Perkembangan fitur perangkat bergerak
(mobile) semakin meningkatkan akurasi dan kecepatan teknologi biometrik, sehingga dapat digunakan untuk bertransaksi finansial.
Berdasarkan survei yang dilakukan AYTM Market Research, hampir seluruh responden asal Indonesia yang sebanyak 500 orang tertarik menggunakan teknologi biometrik untuk memverifikasi identitas atau bertransaksi (99 persen), dan sudah familiar dengan teknologi biometrik (77 persen).
Lebih lanjut, 81 persen konsumen meyakini teknologi biometrik lebih cepat dan mudah, sedangkan 53 persen konsumen menilai teknologi biometrik lebih aman.
Hasil temuan survei itu menunjukan harapan konsumen terhadap implementasi sistem biometrik dalam proses autentikasi pembayaran.
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman menuturkan hasil survei menunjukkan tingginya kesadaran konsumen Indonesia terhadap teknologi biometrik. Konsumen juga memiliki kecenderungan besar mempercayai bank mereka dalam menyimpan informasi biometrik untuk autentikasi.
Untuk saat ini, Visa telah memperkenalkan teknologi nirsentuh dan teknologi kode QR sebagai alternatif cara pembayaran yang lebih cepat, mudah, dan aman dibandingkan dengan penggunaan uang tunai.
(lav/bir)