Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan jumlah uang beredar atau likuiditas perekonomian melambat sepanjang Maret 2018 disebabkan oleh meningkatnya jumlah simpanan pemerintah pusat di perbankan.
Tercatat, jumlah uang beredar hanya tumbuh 7,5 persen secara tahunan (
year-on-year/yoy) pada Maret 2018 menjadi Rp5.394,9 triliun. Padahal, pada Februari 2018, pertumbuhan uang beredar mencapai 8,3 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan pertumbuhan uang beredar yang pengaruhi jumlah simpanan pemerintah pusat terjadi karena tagihan bersih kepada pemerintah menurun cukup drastis, dari 10,1 persen pada Februari 2018 menjadi 5,9 persen pada bulan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini juga didorong oleh peningkatan simpanan pemerintah pusat terkait akhir periode laporan pajak dan penerimaan dari penerbitan sukuk global," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/5).
Adapun periode pelaporan pajak bagi orang pribadi berakhir pada 31 Maret lalu. Begitu pula dengan penerimaan dari sukuk global yang masuk pada Maret kemarin sebesar US$3 miliar.
Selain itu, penurunan uang beredar juga dipengaruhi oleh rendahnya pertumbuhan aktiva luar negeri bersih pada Maret 2018 sebesar 9,3 persen dari bulan sebelumnya sebesar 13,6 persen.
Kendati begitu, menurut Agusman, pertumbuhan uang beredar dapat dikompensasi oleh peningkatan aliran kredit bank. Tercatat, penyaluran kredit bank mencapai Rp4.768,8 triliun atau tumbuh 8,5 persen dari sebelumnya 8,2 persen.
Suku Bunga Kembali Turun
Bersamaan dengan pertumbuhan kredit bank yang meningkat, BI mencatat, tingkat suku bunga simpanan (deposito) dan kredit justru menurun.
Namun, hal ini diperkirakan terjadi lantaran tingkat suku bunga deposito dan kredit masih melanjutkan tren suku bunga rendah sesuai dengan suku bunga acuan BI(7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR) sebesar 4,25 persen sejak September 2017.
"Rata-rata suku bunga kredit perbankan tercatat sebesar 11,18 persen, turun 9 basis poin dari bulan sebelumnya," terangnya.
Secara rinci, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 3, 6, dan 12 bulan masing-masing tercatat sebesar 5,88 persen, 6,29 persen, dan 6,46 persen. Angka itu menurun dari posisi bulan sebelumnya sebesar 5,97 persen, 6,4 persen, dan 6,56 persen.
(ugo)