Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (8/5), merespons realisasi
pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 yang hanya 5,06 persen.
Analis Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi berada di bawah ekspektasi dan lebih rendah dibandingkan dengan kuartal IV 2017 sebesar 5,19 persen.
"Pertumbuhan ekonomi turun ke 5,06 persen di bawah ekspektasi di level 5,18 persen," ungkap Frederik dalam risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kenaikan imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) bertenor 10 tahun juga kemungkinan besar akan menekan IHSG.
Dengan demikian, kebangkitan (rebound) IHSG yang terjadi pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (7/5) diprediksi tidak bertahan lama.
"Kami melihat IHSG akan mengalami penurunan setelah terjadi rebound teknis pada perdagangan kemarin," sambung Frederik.
Menurutnya, IHSG akan bergerak dalam rentang support 5.796 dan resistance 5.966. Sementara, pada perdagangan kemarin, IHSG naik 1,6 persen ke level 5.885.
Tak sependapat, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat potensi kenaikan IHSG masih cukup besar hari ini. Untuk itu, ia cukup percaya diri IHSG bisa menyentuh level 6.002.
"Target
resistance masih berpeluang untuk dapat ditembus," kata William melalui risetnya.
Bahkan, ia melihat IHSG dalam jangka panjang masih dalam tren penguatan. Dengan demikian, investor jangka panjang tetap bisa meraih keuntungan dari pasar modal.
"Rentang IHSG hari ini 5.760-6.002," pungkas William.
(agi)