Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah memulai Program
Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di kebun seluas 25.423 hektare di Provinsi Riau. Pelaksanaan program diresmikan Presiden
Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Rokan Hilir, Riau, hari ini, Rabu (9/5).
Peremajaan Sawit Rakyat di Provinsi Riau dinilai sangat mendesak karena total luas lahan kelapa sawit rakyat di sana mencapai 1,58 juta hektare dan merupakan kebun tua hasil penanaman pada periode 1980-an melalui Program Perkebunan Inti Rakyat-Transmigrasi (PIR-Trans).
"Hal itu menyebabkan produktivitasnya menjadi rendah dan tidak dapat menikmati hasil yang baik," demikian diungkapkan dalam keterangan tertulis, Rabu (9/5).
Luasan PSR di Riau akan tersebar di delapan kabupaten, yaitu Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Siak, Pelalawan, Kuantan Sengingi, Indragiri Hulu dan Bengkalis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riau menjadi provinsi ketiga program PSR setelah diluncurkan perdana di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada 13 Oktober 2017 seluas 4.446 hektare.
PSR juga diluncurkan di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara seluas 9.109 hektare pada 27 November 2017.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah tahun ini menargetkan Program PSR dilakukan di 185 hektare di 20 provinsi.
Oleh sebab itu, pemerintah mengharapkan nilai tambah produktivitas bisa mencapai Rp125 triliun per tahun dengan target 11 sampai 20 ribu hektare lahan sawit tiap kali dirilis.
Dalam meluncurkan program ini di Riau, Jokowi didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Plt Gubenur Riau Wan Thamrin Hasyim disambut Plt Bupati Rokan Hilir Jamiludin.
Siang harinya, Jokowi dan rombongan kembali ke Pekanbaru guna bertemu pengurus OSIS SMA/SMK dan siswa berprestasi se-Kota Pekanbaru di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin.
Setelah itu, ia akan menghadiri Peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-92 yang dihelat di Halaman Masjid Agung An Nur, Kota Pekanbaru.
(lav)