Harga Beras Masih Mahal, Menko Darmin 'Sentil' Bulog

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 23 Mei 2018 07:15 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta Bulog menyerap lebih banyak gabah dan beras petani, mengingat harga beras saat ini masih mahal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta Bulog menyerap lebih banyak gabah dan beras petani, mengingat harga beras saat ini masih mahal. (CNNIndonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut harga beras masih tinggi. Buktinya, harga beras belum beranjak ke tingkat Harga Eceran Tertinggi (HET) di bulan ini. Ini berarti target pemerintah menurunkan harga beras belum tercapai.

Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), saat ini rata-rata harga beras kualitas medium nasional tercatat Rp11.650 per kilogram (kg).

Sementara, HET beras medium berada di angka Rp9.450 hingga Rp10.250 per kg sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Darmin, belum turunnya harga beras lantaran produksi pada panen raya pada Maret dan April tidak secerah tahun kemarin. Selain itu, ia bilang, jadwal panen raya di tahun ini agak terganggu panen bagi padi yang ditanam setelah periode tanam utama atau dipaksakan panen dua kali tahun lalu.

"Situasi panen tahun ini tidak clear sepanjang tahun ini, padahal tahun lalu panen rayanya jelas, kapan betul waktu-waktu panennya," ujarnya, ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (22/5).

Ia melanjutkan, sebetulnya penurunan harga beras memang penting di saat seperti ini. Namun menurutnya, yang lebih penting adalah kemampuan serapan Perusahaaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) dalam menyerap produksi gabah kering dan beras petani.


Penyerapan gabah dan beras tersebut dimaksudkan agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu bisa luwes melakukan intervensi jika harga beras melangit.

Data Bulog per 22 Mei 2018 menunjukkan bahwa realisasi pengadaan dalam negeri Bulog mencapai 780.816 ton. Angka ini meningkat ketimbang posisi awal bulan lalu, yakni 602.204 ton.

"Jadi situasinya adalah selain soal harga, buat kami yang paling penting adalah berapa serapan Bulog berhasil dilakukan. Itu sangat penting," jelasnya.


Darmin sebelumnya berharap Bulog bisa menyerap beras dan gabah sebesar 1,2 juta ton hingga bulan Juni mendatang demi menurunkan harga beras yang diminta Presiden Joko Widodo kembali normal menjelang Ramadan.

Namun, meski harga beras belum kunjung turun, Badan Pusat Statistik (BPS) sudah mencatat penurunan harga Gabah Kering Panen (GKP).

Pada bulan April kemarin, harga GKP di tingkat petani turun sebesar 4,22 persen menjadi Rp4.556 per kg, sementara harga beras medium di penggilingan turun 4,92 persen menjadi Rp 9.221 per kg. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER