Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia Tbk memutuskan untuk mengerek suku bunga deposito sebesar 25 basis poin, berlaku per 1 Juni 2018 mendatang. Hal tersebut merespons kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI).
"Tadi kami baru rapat, per Juni (suku bunga) deposito naik tetapi naiknya cuma 25 bsp," ujar Direktur BCA Suwignyo Budiman di sela acara buka puasa dengan media di Hotel Indonesia Kempinski, Senin (28/5).
Suwignyo mengungkapkan porsi terbesar penempatan deposito berada di tenor satu bulan dengan bunga saat ini di kisaran 4,5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku perusahaan sebelumnya juga telah mengerek suku bunga deposito pada Februari lalu. Keputusan tersebut dilakukan demi menyesuaikan perkembangan tingkat suku bunga global.
Kendati bunga deposito naik, ia mengaku pihaknya masih akan menahan suku bunga kredit. Pasalnya, perusahaan masih memperhatikan perkembangan kondisi permintaan pasar dan likuiditas yang masih mencukupi.
Kendati demikian, Suwignyo tak memungkiri dengan kenaikan bunga deposito, biaya dana bakal terkerek dan pada akhirnya membuat pihaknya harus meningkatkan suku bunga kredit secara bertahap.
"Suku bunga kredit kami masih belum ada perubahan. Yang pasti bunga kredit itu naik kalau bunga deposito mulai naik," ujarnya.
Menurut Suwignyo, kebijakan mengenai kenaikan suku bunga kredit baru akan dikaji pihaknya usai Lebaran.
"Setelah Lebaran, kami nanti rapat dan baru kelihatan kami perlu menaikan (suku bunga kredit) atau tidak. Kalau tidak perlu ya tidak perlu kami naikkan," ujarnya.
Sebagai informasi, hingga kuartal I 2018, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BCA mencapai 9 persen secara tahunan menjadi Rp583,15 triliun. Sebanyak Rp132,5 triliun di antaranya merupakan dana deposito yang tumbuh 2,1 persen.
(agi)