Pengusaha Tekstil Keluhkan Harga Bahan Baku Mahal

SAH | CNN Indonesia
Rabu, 25 Jul 2018 19:52 WIB
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengeluhkan harga bahan baku pembuat benang di dalam negeri lebih mahal 13 persen dibanding di luar negeri.
Ilustrasi industri tekstil. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengeluhkan mahalnya harga bahan baku pembuat benang di dalam negeri dibanding di luar negeri.

Ketua Ade Sudrajat Usman menjelaskan harga serat polyester sebagai bahan pembuat benang di dalam negeri lebih mahal 13 persen dibandingkan di luar negeri. Padahal bahan baku tersebut diimpor dari negara yang sama.

"Ditemukan bahwa harga bahan baku dalam negeri justru kalah bersaing dengan bahan yang sama dari impor. Bahan baku tersebut adalah serat polyester sebagai bahan baku benang," terang Ade dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (25/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hal itu, kata dia, membuat industri tekstil dalam negeri sulit untuk bersaing dengan pasar global. Apalagi, Indonesia termasuk salah satu negara penerima fasilitas Generalized Systen of Preference (GSP) dari Amerika Serikat yang saat ini tengah dievaluasi.

Sementara, negara-negara penerima fasilitas GSP lainnya seperti Vietnam dan Bangladesh memiliki bahan baku yang lebih murah. Alhasil, perbedaan harga ini membuat industri tekstil Indonesia kalah bersaing dari negara-negara tersebut.

"Kondisi ini mengakibatkan merosotnya daya saing ekspor produk tekstil Indonesia hingga ke hilir," ujarnya.


Padahal, kata Ade, industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) saat ini tengah menjadi andalan pemerintah untuk menggenjot ekspor. Tahun lalu, kontribusi industri tekstil mencapai 6,39 persen dari total Produk Domestik Bruto.

Untuk itu, ia menilai perlu ada kerja sama antara produsen dan penentu kebijakan guna mengevaluasi penerapan bea masuk komoditas bahan baku. Pengetatan pengawasan juga perlu dilakukan kementerian terkait.

"Diharapkan bila kebijakan bea masuk polyester ini dapat ditinjau lagi, maka harga bahan baku lebih bersaing dan bisa meningkatkan produktifitas ekspor," terangnya. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER