Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Pertamina (Persero) membuka peluang untuk bermitra dalam pengelolaan Wilayah Kerja Minyak dan Gas (WK Migas) Rokan di Riau. Seperti diketahui, Pertamina akan mengucurkan dana Rp1.008 triliun untuk pengelolaan Blok tersebut.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebut opsi mencari partner tersebut bertujuan untuk memitigasi risiko dalam mengelola WK Rokan.
Setidaknya ada dua risiko yang mungkin terjadi dalam pengelolaan blok Rokan. Pertama, memitigasi risiko pendanaan. Nicke mengatakan banyak pihak yang minat untuk bermitra dalam pendanaan pengelolaan blok Rokan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian ada partner itu untuk mitigasi risiko pendanaan. Banyak yang minat kok. Peluang partnership terbuka niat untuk mitigasi risiko," terang Nicke.
Kedua adalah risiko teknologi Pengurasan Minyak Kimia (EOR Chemical). Pertamina, kata Nicke, perlu bermitra untuk memitigasi risiko teknologi ini.
"Karena terus terang EOR di sumur-sumur Pertamina belum pernah kami lakukan. Sehingga kita buka kesempatan untuk mencari partner di technical mitigation risk," terang dia.
Kendati disebut banyak pihak yang berminat, Nicke masih enggan untuk membeberkan calon mitra dalam pengelolaan blok Rokan. Saat dikonfirmasi mengenai kemungkinan berpartner dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Nicke menyebut kesempatan itu terbuka.
"Terbuka dengan siapa pun," kata Nicke singkat.
Sebelumnya, Pertamina menyatakan siap mengucurkan investasi sekitar US$70 miliar atau sekitar Rp1.008 triliun (asumsi kurs Rp14.413 per dolar AS) selama 20 tahun untuk mengelola Wilayah Kerja Minyak dan Gas (WK Migas) Rokan di Riau.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya telah menujuk perusahaan pelat merah itu untuk mengelola Blok Rokan usai kontrak bagi hasil produksi dengan PT Chevron Pacific Indonesia habis pada 2021 mendatang.
"Investasi itu baru belanja modal saja belum termasuk belanja operasional," ujar Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam kepada awak media melalui sambungan telepon, Selasa (31/7).
(lav)