Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak mengatakan pihaknya telah menyusun kebijakan untuk meredakan kekhawatiran di pasar keuangan, setelah mata uang lira anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (AS), pekan lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Hurriyet, Albayrak mengatakan rencana aksi telah disiapkan untuk bank dan sektor riil, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM) yang paling terpengaruh oleh fluktuasi valuta asing.
"Mulai Senin pagi dan seterusnya, institusi kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan akan berbagi pengumuman dengan pasar. Semua rencana aksi dan tindakan kami sudah disiapkan," kata Albayrak seperti dikutip dari
Reuters, Senin (13/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dirinya tak memberi rincian tentang langkah-langkah yang akan dilakukan pemerintah Turki.
Di ambang krisis mata uang yang serius, lira Turki jatuh ke rekor terendah pada Jumat (10/8) lalu, sebanyak 18 persen yang merupakan pelemahan harian terbesar sejak 2001.
"Ini adalah tanda serangan yang jelas, sebuah tantangan," ungkap Albayrak.
Nilai tukar Lira merosot ke rekor terendah menjadi 7,24 Lira terhadap dolar AS pada perdagangan awal di Asia Pasifik. Hal itu disebut-sebut dipicu kekhawatiran investor atas kondisi ekonomi Turki dan hubungan yang memburuk dengan AS.
Lira Turki telah kehilangan sekitar 40 persen nilainya sepanjang tahun ini, sebagian besar dipicu kekhawatiran investor atas kebijakan ekonomi Turki sesuai pernyataan yang diungkap Presiden Tayyip Erdogan.
Erdogan berkali-kali menyerukan kebijakan penurunan suku bunga acuan yang lebih rendah untuk mengatasi laju inflasi tinggi. Tak hanya itu, Turki juga tengah berseteru dengan AS karena beberapa hal.
(reuters)