IHSG Terus Dibayangi Pelemahan Rupiah

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Selasa, 04 Sep 2018 06:48 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melemah pada perdagangan Selasa (4/9) dipicu pelemahan rupiah.
Ilustrasi IHSG. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melemah pada perdagangan Selasa (4/9).

Koreksi yang terjadi pada mata uang Indonesia masih akan menjadi penghalang bagi pasar saham untuk bangkit (rebound) dalam waktu dekat.

"IHSG diprediksi melemah. Pelemahan nilai tukar rupiah masih berlanjut," papar Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan, dikutip Selasa (4/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dennies mengatakan selain faktor rupiah, IHSG juga akan mendapatkan tekanan dari kenaikan Indonesia 10 Year Bonds yield ke level 8,2 persen.

Atas kondisi tersebut, Dennies memperkirakan IHSG pada hari ini melemah di rentang support 5.910-5.938 dan resistance 6.010-6.054.

Sebaliknya, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai IHSG memiliki potensi untuk menguat meski rupiah terus terpuruk.

Menurutnya, IHSG akan bergerak ke atas dalam rentang support 5.872 dan resistance 6.226.

"IHSG berusaha untuk melepaskan diri dari rentang konsolidasi untuk kembali melanjutkan pola uptrend jangka pendeknya," papar William dalam risetnya.



Sebagai informasi, rupiah amblas ke area Rp14.800 per dolar AS sejak akhir pekan lalu.

Sementara itu, pada perdagangan sore kemarin rupiah bergerak di level Rp14.815 per dolar AS.

IHSG kemarin kembali terjun di bawah area 6.000.

Tepatnya, IHSG ditutup melemah 0,84 persen ke level 5.967.

Bersamaan dengan itu, pelaku pasar asing kembali mencatatkan jual bersih (net sell) sebesar Rp265,61 miliar.

Dengan kondisi tersebut, pelaku pasar bisa mencermati saham berkapitalisasi besar (big capitalization/big cap) untuk menentukan pilihan investasi di pasar saham.

Beberapa saham tersebut, di antaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).
(agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER