
Jaga Harga Kedelai, Mendag 'Kontak' Importir
Galih Gumelar, CNN Indonesia | Kamis, 06/09/2018 16:06 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan berkomunikasi dengan importir kedelai untuk memeriksa kenaikan harga kedelai yang terjadi lantaran pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Enggartiasto mengatakan harga kedelai dunia sebenarnya sedang turun sebagai dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Namun, ia khawatir persentase penurunan harga kedelai tak sebanding dengan persentase pelemahan rupiah terhadap dolar. Ini akan berdampak pada usaha kecil, utamanya beban yang dipikul pengusaha tahu dan tempe.
"Saya nanti akan telepon mereka (distributor kedelai) dan apakah mereka akan naikkan harga dan atas dasar apa kenaikannya," ujar Enggartiasto di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kamis (6/9).
Sebelumnya, menurut dia, importir berjanji untuk tidak menaikkan harga kedelai atas alasan kurs. Sebab, pemasok kedelai sadar bahwa sebagian besar pengguna kedelai adalah pengusaha tahu dan tempe, di mana kedua bahan tersebut dianggap sebagai bahan pangan masyarakat sehari-hari.
"Makanya ini setiap saat bisa kami panggil mereka apalagi importir juga terbatas jumlahnya. Jadi saya bisa tanya kok," imbuh dia.
Menurutnya, harga kedelai juga perlu dijaga lantaran bisa menyumbang inflasi jika tidak dikendalikan. Nantinya, ini bisa merusak tren inflasi bahan pangan bergejolak yang selama ini sudah bisa terkendali.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), bahan makanan Agustus kemarin malah deflasi 1,1 persen dan berkontribusi terhadap deflasi Agustus yang tercatat 0,05 persen.
"Insyallah lah terkendali makanya itu akan kami kendalikan," pungkas dia.
Menurut data BPS, nilai impor kedelai antara Januari hingga Juni berada di angka US$507,66 juta dengan volume mencapai 1,16 juta ton. Adapun importir terbesar kedelai berasal dari Amerika Serikat dengan nilai US$498,99 juta dengan volume 1,15 juta ton.
(lav/bir)
Enggartiasto mengatakan harga kedelai dunia sebenarnya sedang turun sebagai dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Namun, ia khawatir persentase penurunan harga kedelai tak sebanding dengan persentase pelemahan rupiah terhadap dolar. Ini akan berdampak pada usaha kecil, utamanya beban yang dipikul pengusaha tahu dan tempe.
"Saya nanti akan telepon mereka (distributor kedelai) dan apakah mereka akan naikkan harga dan atas dasar apa kenaikannya," ujar Enggartiasto di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kamis (6/9).
Sebelumnya, menurut dia, importir berjanji untuk tidak menaikkan harga kedelai atas alasan kurs. Sebab, pemasok kedelai sadar bahwa sebagian besar pengguna kedelai adalah pengusaha tahu dan tempe, di mana kedua bahan tersebut dianggap sebagai bahan pangan masyarakat sehari-hari.
"Makanya ini setiap saat bisa kami panggil mereka apalagi importir juga terbatas jumlahnya. Jadi saya bisa tanya kok," imbuh dia.
Menurutnya, harga kedelai juga perlu dijaga lantaran bisa menyumbang inflasi jika tidak dikendalikan. Nantinya, ini bisa merusak tren inflasi bahan pangan bergejolak yang selama ini sudah bisa terkendali.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), bahan makanan Agustus kemarin malah deflasi 1,1 persen dan berkontribusi terhadap deflasi Agustus yang tercatat 0,05 persen.
"Insyallah lah terkendali makanya itu akan kami kendalikan," pungkas dia.
Menurut data BPS, nilai impor kedelai antara Januari hingga Juni berada di angka US$507,66 juta dengan volume mencapai 1,16 juta ton. Adapun importir terbesar kedelai berasal dari Amerika Serikat dengan nilai US$498,99 juta dengan volume 1,15 juta ton.
ARTIKEL TERKAIT

Pembatasan Impor Sektor Pangan Ancam Suplai dan Harga
Ekonomi 5 bulan yang lalu
VIDEO: Dolar AS Menguat, Harga Kedelai Impor Merangkak Naik
Ekonomi 5 bulan yang lalu
VIDEO: Dua Kunci Selamatkan Ekonomi ala Jokowi
Ekonomi 5 bulan yang lalu
VIDEO: Rupiah Melemah, Perajin Tempe Kena Imbasnya
Ekonomi 5 bulan yang lalu
Gara-gara Rupiah, Harga Makanan-Minuman Bisa Naik 5 Persen
Ekonomi 5 bulan yang lalu
IHSG Semakin Terancam Pelemahan Rupiah
Ekonomi 5 bulan yang lalu
BACA JUGA

Beda dengan Prabowo, Ma'ruf Sebut Impor Masih Diperlukan
Nasional • 07 November 2018 05:32
Ketua Pemenangan Sebut Prabowo Tak Janji Setop Impor
Nasional • 07 November 2018 05:12
Fadli Zon Jelaskan 'Setop Impor' yang Dimaksud Prabowo
Nasional • 06 November 2018 16:22
Tim Prabowo: Wong Kita Surplus Jagung, Kok Impor?
Nasional • 05 November 2018 14:17
TERPOPULER

Beda dari BPS, Jokowi Klaim Pakai Data Impor Jagung Kementan
Ekonomi • 2 jam yang lalu
Menjawab Kegamangan Prabowo Unicorn Bawa Dana ke Luar Negeri
Ekonomi 3 jam yang lalu
IHSG Kompak Melesat Bersama Bursa Asia
Ekonomi 1 jam yang lalu