Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (
BUMN) mengusulkan
dividen dari perusahaan pelat merah sektor keuangan dan jasa profesional, ilmiah, dan teknis (survei dan konsultan) sebesar Rp30,23 triliun pada 2019 mendatang.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengungkapkan angka itu telah mempertimbangkan kondisi sampai akhir tahun depan.
"Secara angka absolut, persentasenya (dividen) naik," ujarnya, Kamis (6/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibandingkan dengan target tahun ini, jumlah dividen dari BUMN sektor jasa keuangan tersebut naik 7,92 persen dari Rp28,01 triliun.
Dalam tiga tahun belakangan, target jumlah setoran dividen BUMN bidang keuangan memang naik.
Gatot menerangkan pada 2016 lalu, target setoran dividen sektor keuangan sebesar Rp20,63 triliun.
Sejumlah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berada di bawah sektor jasa keuangan, survei, dan konsultan ditargetkan menyetor dividen sebesar Rp26,93 triliun.
Kemudian, PT Pegadaian (Persero) diharapkan bisa menyumbang Rp1,08 triliun, PT Jasa Raharja (Persero) sebesar Rp819 miliar, dan PT Angkasa Pura (AP) II sebesar Rp651 miliar.
Kemudian, PT Angkasa Pura I (Persero) sebesar Rp470 miliar, PT Askrindo (Persero) sebesar Rp191 miliar, PT Jasindo (Persero) Rp46 miliar, dan PT Jamkrindo Rp22 miliar.
"Kami optimistis kondisi makro lebih bijaksana. Pastikan kondisi ekonomi kita sekarang ini stabil," tutur Gatot.
(bir)