Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (
BPS) yakin
gempa bumi dan
tsunami yang melanda Donggala dan Palu pada Jumat (28/9) lalu tidak akan menimbulkan kenaikan harga barang.
Mereka mengakui, bencana tersebut menimbulkan kerusakan fasilitas umum dan menghilangkan pasokan barang yang dibutuhkan masyarakat dan dapat menimbulkan kenaikan harga barang karena jumlahnya makin berkurang.
Tapi Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bila kondisi tersebut berhasil diimbangi pemerintah dengan mengalirkan bantuan tepat waktu, permasalahan tersebut bisa dihindari. "Kalau distribusi bantuannya bagus, semuanya rapi, tidak akan menjadi masalah besar," katanya di Kantor BPS, Senin (1/10).
Selain masalah distribusi, Suhariyanto mengatakan kecilnya efek gempa Donggala dan Palu terhadap inflasi terjadi karena BPS tidak mengambil pergerakan harga di daerah tersebut dalam survey harga yang mereka lakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Sulawesi Tengah, survei inflasi kami hanya di Palu dan Banggai. Donggala, tidak. Jadi tidak tercermin," katanya.
Gempa bumi dan tsunami melanda Donggala dan Palu, Jumat (28/9) lalu. Gempa tersebut sempat mengakibatkan kegiatan ekonomi di kota tersebut lumpuh.
(uli/agt)