Jakarta, CNN Indonesia -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) pada perdagangan hari diperkirakan masih tertahan pelemahan nilai tukar
rupiah. Akibatnya, indeks akan kembali bertengger di zona merah.
"IHSG diprediksi melemah terbatas didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah," kata Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya, Kamis (4/10).
Pada perdagangan spot kemarin, Rabu (3/10) sore, nilai tukar rupiah masih bertengger di posisi Rp15.075 per dolar AS. Dengan kondisi ini, Dennies memprediksi, IHSG akan bergerak di rentang
support 5.805-5.836 dan
resistance 5.909-5.951.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditilik dari sisi teknikal, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menyatakan IHSG bergerak melanjutkan pelemahannya. Pergerakan IHSG masih akan tertahan meskipun memiliki tren pelemahan yang cukup agresif.
Lanjar menilai pelemahan IHSG juga disebabkan depresiasi rupiah. "Diperkirakan support resistance IHSG berada pada level 5.820-5.918," kata Lanjar.
Di tengah kondisi sekarang, Lanjar merekomendasikan saham-saham yang masih dapat dicermati antara lain, ANTM, INDY, JPFA, MAPI, TRAM, dan AKRA.
Sementara itu, pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 7,88 poin atau 0,13 persen ke level 5.867,74. Indeks sektor konsumer menjadi penekan IHSG dengan turun 0,85 persen lantaran kekhawatiran pelaku pasar atas penurunan kinerja, konsumsi dan kepercayaan konsumen di tengah depresiasi rupiah.
Sebaliknya, saham-saham di Wall Strett justru perkasa pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat.
Tiga indeks utamanya, Dow Jones menguat 54,45 poin atau 0,20 persen, menjadi 26.828,39, S&P 500 naik 2,08 poin atau 0,07 persen menjadi 2.925,5, dan Nasdaq tumbuh 25,54 poin atau 0,32 persen menjadi 8.025,09.
(ulf/agi)