Survei BI: Inflasi Oktober 2018 Sebesar 0,01 Persen

Tim | CNN Indonesia
Jumat, 05 Okt 2018 14:55 WIB
Hasil survei Bank Indonesia (BI) pekan pertama Oktober 2018 menyebut Indeks Harga Konsumen (IHK) naik atau inflasi sebesar 0,01 persen secara bulanan.
Ilustrasi daging ayam. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil survei Bank Indonesia (BI) pada pekan pertama bulan ini menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami kenaikan atau inflasi sebesar 0,01 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Oktober 2018.

Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi berada di angka 2,89 persen. Angka ini meningkat tipis dari IHK September 2018 yang dirilis Badan Pusat Statistik sebesar 2,88 persen.

"Inflasi dipengaruhi sedikit kenaikan harga cabai. Namun, semua harga barang terkendali," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo di Kompleks Gedung BI, Jumat (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meski inflasi, namun Perry bilang ada beberapa barang yang masih mengalami penurunan harga. Misalnya, komoditas bawang merah.

Kendati begitu, secara keseluruhan inflasi IHK dipastikan masih terkendali rendah dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan bank sentral nasional sebesar 3,5 persen plus minus satu persen.

"Ini mengonfirmasi proyeksi BI, inflasi kecenderungannya berada di titik tengah 3,5 persen. Kemungkinannya lebih rendah dari itu," katanya.


Bila terjadi inflasi, ini merupakan inflasi pertama setelah dua bulan sebelumnya terjadi penurunan harga barang atau deflasi di tingkat konsumen. Berdasarkan data BPS, terjadi deflasi sebesar 0,05 persen pada Agustus 2018 dan deflasi 0,18 persen pada September 2018.

Secara keseluruhan, deflasi dalam dua bulan terakhir disebabkan oleh penurunan harga bahan makanan, seperti daging ayam ras, telur ayam, bawang merah, cabai merah, dan lainnya. (uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER