Pertamina Masih Untung Meski Harga Premium Urung Naik

Tim | CNN Indonesia
Jumat, 12 Okt 2018 10:08 WIB
Kepala BKF Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan Pertamina masih untung, meski harga BBM jenis Premium urung dinaikkan.
Kepala BKF Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan Pertamina masih untung, meski harga BBM jenis Premium urung dinaikkan. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Nusa Dua, CNN Indonesia -- Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan PT Pertamina (Persero) masih untung, meski harga BBM jenis Premium urung dinaikkan.

"Sampai saat ini, prognosa (keuangan Pertamina) masih untung," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).

Suahasil mengungkapkan pemerintah melihat postur keuangan perseroan masih aman, sehingga masih bisa menanggung selisih harga jual Premium dengan harga keekonomian yang terus menanjak seiring kenaikan harga minyak mentah dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Pertamina, bisa menanggung penugasan. Artinya, dia (Pertamina) kami perkirakan profitnya positif," katanya.

Menurut Suahasil, yang juga menjabat sebagai Komisaris Pertamina ini, kenaikan harga Premium pasti akan mengerek inflasi, khususnya inflasi yang berasal dari harga yang diatur pemerintah (administered price).

Kendati demikian, upaya menjaga daya beli penting dilakukan oleh pemerintah. Pasalnya, sekitar 56 persen perekonomian di Indonesia ditopang oleh konsumsi. Karenanya, pemerintah memilih untuk menahan harga Premium.

"Kami berharap konsumsi itu bisa tumbuh terus ke 5,1 persen. Makin tinggi konsumsi, pertumbuhan ekonomi makin tinggi," imbuh dia.

Kalaupun harga Premium naik tahun ini, ia menilai pengaruhnya terhadap inflasi tahun ini tidak akan besar, mengingat tinggal tersisa tiga bulan hingga akhir tahun.


Sejauh ini, pemerintah masih optimistis target inflasi 2018 akan berkisar 3,5 plus minus satu persen.

Suahasil mengingatkan kenaikan harga BBM tidak otomatis akan menguntungkan perusahaan. Pasalnya, sesuai hukum ekonomi, kenaikan harga berisiko menurunkan permintaan.

"Kalau dia (perusahaan) menahan harga atau naiknya terbatas, maka permintaan turunnya tidak terlalu banyak atau bisa meningkat. Kalau pemain swasta sudah menaikkan (harga BBM) tetapi Pertamina belum menaikkan, berarti Pertamina dapat permintaan lebih banyak," tandasnya. (sfr/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER