Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan
Budi Karya Sumadi menegaskan pihaknya telah memeriksa seluruh armada pesawat
Boeing 737 - Max 8 yang beroperasi di Indonesia. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan sesuai prosedur Boeing, 11 pesawat Boeing 737- Max 8 yang masih ada di Indonesia laik operasi. Sebanyak 10 pesawat di antaranya dimiliki oleh
Lion Air dan 1 milik Garuda Indonesia.
"Kami menyampaikan surat kepada Lion dan Garuda untuk pemeriksaan itu sendiri. Pemeriksaan terkait permasalahan yang berulang dan troubleshooting," ujar Budi di Gedung Karsa Kemenhub, Kamis (1/11).
Pemeriksaan telah dilakukan sejak Senin (29/10) lalu. Hal ini tak lepas dari kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang terjadi awal pekan ini. Pesawat itu mengangkut 189 penumpang, termasuk awak kabin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil pemeriksaan, 11 pesawat Boeing 737-Max 8 yang ada di Indonesia tidak mengalami kendala teknis sehingga laik terbang.
"Komponen terpasang semua tidak ada yang melewati batas umur dan tidak ditemukan gangguan teknis," ujarnya.
Namun demikian, Kemenhub dan KNKT akan terus melakukan evaluasi terhadap jenis pesawat yanh digunakan Lion Air untuk nomor penerbangan JT-610 itu. Evaluasi juga dilakukan dengan melibatkan pabrik pesawat Boeing.
"Sekarang boleh beroperasi tetapi dalam waktu dekat kami akan periksa ulang terkait kriteria yang lebih detil berkaitan dengan kemungkinan kesalahan," ujarnya.
Selain memeriksa pesawat Boeing JT-610, Kemenhub dalam beberapa hari ke depan juga akan melakukan pemeriksaan kelaikan (ramp check) secara acak terhadap 40 persen pesawat yang dimiliki Lion Air dan 10 hingga 15 persen pesawat dari operator maskapai lain.
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Avirianto menambahkan ramp check akan dilakukan oleh inspektur Kemenhub di seluruh bandara secara berkala. Saat ini, disebutkan Avirianto, jumlah inspektur Kemenhub ada sekitar 200 personel dan di otoritas bandara ada sekitat 150 personel.
"Biasanya 1 inspektur untuk empat pesawat," ujarnya.
(sfr/lav)