Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia (BI) menyiapkan dana senilai Rp7,3 miliar dalam Ekspedisi Kas Keliling Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di wilayah perairan provinsi
Maluku dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (
NTT).
Ketua Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T Bonaryadi menyebutkan BI bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut menggelar Ekspedisi Kas Keliling untuk memperbarui uang rupiah fisik yang dimiliki warga di wilayah pulau-pulau 3T. Secara rinci dijelaskan, kegiatan berupa penukaran uang lusuh atau tak layak edar, sosialisasi ciri keaslian rupiah, serta bakti sosial berupa pengobatan gratis.
"Untuk Ekspedisi Kas Keliling kali ini kami siapkan Rp7,3 miliar guna ditukar dengan uang lusuh milik masyarakat di pulau 3T," kata Bonaryadi seperti dikutip
Antara di Kota Saumlaki, Maluku Tenggara Barat, Minggu (4/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penukaran uang lusuh bertujuan agar masyarakat di wilayah 3T dapat juga merasakan atau melihat uang baru NKRI yang baru diterbitkan oleh pemerintah.
Masih lekat di ingatan bagaimana kekalahan Indonesia atas Malaysia dalam sengketa memperebutkan wilayah Pulau Sipadan dan Ligitan. Salah satu penyebabnya ialah karena tidak ada mata uang rupiah yang beredar di dua pulau tersebut. Maka itu, bank sentral berupaya memperkuat distribusi mata uang nasional di perbatasan dan pulau-pulau terluar agar persoalan serupa tak kembali lagi terjadi.
Dalam kegiatan kali ini, Bank Indonesia akan menyinggahi tujuh pulau 3T di wilayah Maluku yang berbatasan dengan Timor Leste, serta sejumlah pulau di NTT yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia.
Kegiatan yang dimulai sejak 1-9 November 2018 itu akan dilakukan di sejumlah pulau dengan jumlah dana yang berbeda-beda.
Untuk Pulau Kesui di Kabupaten Seram Timur, Bank Indonesia menyiapkan sekitar Rp500 juta, sedangkan di Pulau Kei Kecil disiapkan dana mencapai Rp2 miliaran. Harapannya, semua modal itu habis tertukar.
"Namun di dua pulau yang kami singgahi itu target yang diharapkan tidak tercapai," kata dia.
Untuk Pulau Kesui, hanya tercapai sekitar Rp140 juta, sementara untuk Pulau Kei Kecil hanya tercapai sekitar Rp300 juta.
(lav)