Jakarta, CNN Indonesia -- Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) pada hari ini, Senin (11/11), diproyeksi berlanjut. Pelaku pasar kemungkinan besar akan merespons data defisit
transaksi berjalan (
current account deficit/CAD) yang melebar pada kuartal III 2018.
Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan periode Juli-September 2018 meningkat menjadi US$8,8 miliar dibanding periode kuartal II 2018 yang hanya US$8 miliar. Data ini baru dirilis Jumat (9/11) sore setelah penutupan pasar.
"Pasar pasti melihat data defisit transaksi berjalan Indonesia yang semakin tinggi sampai 3,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)," tutur Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee kepada
CNNIndonesia.com, Senin (12/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain data itu, Hans juga menilai sejumlah pelaku pasar akan merealisasikan keuntungannya (profit taking) usai IHSG menguat pada awal pekan lalu hingga Kamis (8/11). Maklum, indeks sempat capai ke level sekitar 5.900 sebelum terkoreksi cukup dalam pada Jumat ke level 5.874.
"IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 5.859 sampai 5.815 dan resistance di level 5.900 sampai 5.936," jelas Hans.
Di sisi lain, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan meramalkan pelemahan IHSG bersifat terbatas. Hal ini karena pergerakan rupiah sejatinya masih memberikan efek positif untuk indeks.
Rupiah kini berada di area Rp14.600 per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan rupiah secara bertahap terlihat sejak pekan lalu setelah terus berada di area Rp15 ribu per dolar AS.
"(Potensi pelemahan karena) defisit neraca pembayaran menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku pasar," terang Dennies dalam risetnya.
Terlebih, dari sisi teknikal sendiri Dennies melihat IHSG sudah berada dalam area jenuh beli (
overbought). Artinya, bukan tak mungkin mayoritas pelaku pasar akan melakukan aksi jual.
"IHSG diprediksi melemah,
support 5.812-5.843
resistance 5.920-5.966," kata Dennies.
Pada Jumat kemarin, IHSG terperosok cukup dalam sebesar 1,71 persen atau 102,65 poin. Bila diakumulasi sepanjang pekan lalu, indeks dan nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) terkoreksi tipis 0,54 persen.
Pelemahan IHSG itu sejalan dengan bursa saham Wall Street pada Jumat waktu setempat. Rinciannya, Dow Jones turun 0,77 persen, S&P500 turun 0,92 persen, dan Nasdaq Composite turun 1,65 persen.
(aud/lav)