Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah berada di posisi Rp14.560 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar
spot pagi ini, Senin (19/11). Posisi ini menguat 51 poin atau 0,35 persen dari akhir pekan lalu, Jumat (16/11) di Rp14.611 per dolar AS.
Di kawasan Asia, rupiah kembali menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi. Diikuti
peso Filipina menguat 0,22 persen,
won Korea Selatan 0,2 persen,
yen Jepang 0,12 persen, dan ringgit Malaysia 0,08 persen.
Namun, beberapa mata uang justru berada di zona merah pada awal pekan ini. Dolar Singapura melemah 0,01 persen, dolar Hong Kong minus 0,03 persen, dan
baht Thailand minus 0,18 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mayoritas mata uang utama negara maju juga tercatat melemah di hadapan dolar AS.
Euro Eropa melemah 0,08 persen,
rubel Rusia minus 0,09 persen, dolar Kanada minus 0,11 persen, dan dolar Australia minus 0,21 persen.
Hanya,
poundsterling Inggris yang menguat 0,08 persen dan
frans Swiss 0,01 persen.
Analis
CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan pergerakan rupiah akan kembali menguat pada hari ini karena ada kecenderungan minim sentimen di awal pekan. Selain itu, sentimen pekan lalu yang cukup positif bagi rupiah diperkirakan masih akan menjadi daya dorong penguatan rupiah.
"Di sisi lain, penguatan
euro Eropa seiring harapan akan
tercapainya penyelesaian masalah defisit anggaran keuangan Italia diharapkan dapat memberikan sentimen positif untuk rupiah," katanya, Senin (19/11).
(uli/agi)