Jepang Pangkas Proyeksi Pertumbuhan karena Perang Dagang

CNN Indonesia
Selasa, 18 Des 2018 10:12 WIB
Jepang memutuskan untuk menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka sebagai respons atas bencana alam dan penurunan permintaan ekspor dari sejumlah negara.
Ilustrasi bendera Jepang. (REUTERS/Kimimasa Mayama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Jepang memutuskan untuk memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dan harga barang konsumsi mereka untuk 2018 ini dan tahun fiskal 2019. Jika sebelumnya, pada 2018 ini pemerintah Jepang menargetkan ekonomi bisa tumbuh 1,5 persen, melalui revisi ini mereka menurunkan target menjadi tinggal 0,9 persen.

Sementara itu, untuk 2019 awalnya pemerintah Jepang menargetkan bisa tumbuh 1,5 persen. Namun, melalui revisi ini, mereka menargetkan 2019 nanti ekonomi Jepang bisa tumbuh  1,3 persen.

Pertumbuhan ekonomi Jepang pada 2019 nanti, diharapkan salah satunya bisa ditopang oleh konsumsi domestik. Pemerintah Jepang berharap konsumsi domestik pada 2019 mendatang bisa tumbuh 1,2 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka tidak mau berharap banyak pada perbaikan kinerja ekspor yang tahun depan diperkirakan masih akan lemah terdampak oleh perlambatan ekonomi China dan penurunan permintaan barang elektronik di Asia.


Kantor Kabinet Jepang menyatakan pemangkasan target pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan mempertimbangkan bencana alam dan pelemahan ekspor akibat perang dagang.

Pemerintah Jepang memandang kondisi tersebut akan membebani ekonomi Negeri Sakura. Selain faktor tersebut, pemangkasan target juga dilakukan setelah data pertumbuhan ekonomi Jepang dan permintaan mesin di Jepang anjlok. 

Sebagai informasi, ekonomi Jepang pada kuartal III 2018 anjlok 0,3 persen dibanding kuartal sebelumnya. Penurunan terjadi salah satunya akibat rentetan bencana alam yang melanda Negeri Sakura pada periode Juli-September 2018 kemarin. 

(reuters/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER